spot_img
Latest Phone

Garmin Venu 4 Resmi Dirilis, Bawa Wellness Adaptif ke Indonesia

Telko.id - Garmin secara resmi meluncurkan Venu 4 di...

Strava Integrasikan Kacamata Oakley Meta Vanguard AI untuk Aktivitas

Telko.id - Strava, aplikasi pendukung gaya hidup aktif dengan...

Garmin Run Indonesia 2025 Sukses, 7.000 Peserta Dukung Keberlanjutan

Telko.id - Garmin Run Indonesia 2025 sukses digelar di...

Deretan Wearables Terbaru Apple, iPhone 17 Bukan Satu-Satunya

Telko.id – Selain iPhone 17 Series, pada perhelatan Apple...

Apple Rilis iPhone 17 Series, Ini Bocoran Harga dan Spesifikasinya

Telko.id – Apple akhirnya resmi meluncurkan iPhone 17 Series...
Beranda blog Halaman 1002

Bukan HongMengOS, Smartphone Terbaru Huawei Masih Android

0

Telko.id, Jakarta – Kabar terbaru mengungkap bahwa smartphone terbaru Huawei mendapat restu dari TENAA. Bernomor model SPN-AL00 dan SPN-TL00, sertifikasi tersebut kemungkinan diperuntukkan Huawei Nova 5i Pro atau Huawei Mate 30 Lite.

Dalam lampiran dokumen sertifikasi tidak disertakan gambar desain calon smartphone Huawei. Karenanya, belum bisa diketahui bagaimana bentuk persis smartphone itu. Meski demikian, sertifikasi menyertakan lembar spesifikasi secara rinci.

Dilansir GSMArena, smartphone yang menerima sertifikasi TENAA berpanel IPS 6,26 inci dengan resolusi 2.340×1.080 piksel. Kamera depannya berkemampuan 32MP. Menariknya, smartphone itu punya empat kamera belakang dengan sensor utama 48MP.

Sementara tiga kamera lain, seperti dikutip Telko.id, Jumat (12/07/2019), satu di antaranya beresolusi 8MP dan dua tersisa bersensor 2MP. Prosesor  yang digunakan adalah Kirin octa-core dengan clock speed 2,2 GHz dengan RAM antara 6GB atau 8GB.

Informasi sertifikasi juga mengungkap, smartphone baru Huawei akan memiliki ruang penyimpanan antara 128GB atau 256GB. Soal daya baterai, tercatat bahwa smartphone tersebut berkapasitas 3.900 mAh dengan dukungan fast charging.

http://telset.id/

Untuk sistem operasi, Huawei menyematkan sistem EMUI 9 berbasis Android Pie. Warna yang tersedia ada dua, yakni Midgnight Black dan Aurora. Sayang, pihak Huawei belum bisa dikonfirmasi mengenai harga dan peluncuran resminya.

Cukup menarik mengetahui bahwa smartphone anyar itu masih menggunakan sistem operasi Android bikinan Google. Padahal, Huawei tak lama lagi akan merilis sistem operasi buatan sendiri bernama HongMengOS. Apakah Huawei belum percaya diri? (FHP)

Sumber: GSMArena

Inilah Brand Smartphone yang Paling Challenging Saat Ini

Telko.id, Jakarta – Asia Tenggara memiliki pesona tersendiri di mata para manufaktur smartphone. Termasuk Indonesia, negara yang memiliki penduduk terbesar di regional tersebut. Selain unggul akan jumlah penduduknya yang besar, karakter terbuka akan perkembangan teknologi dan keberanian untuk mencobanya menjadi magnet bagi banyak manufaktur untuk menguji peruntungan di sini.

Dalam beberapa waktu terakhir kita digempur dengan banyaknya manufaktur yang menyajikan beragam produk ponsel pintar. Masing-masing membawa senjata yang diandalkan untuk menarik hati pasar. Terselip salah satunya adalah realme. Sebuah brand Tiongkok yang baru resmi masuk ke Indonesia tahun lalu.

{Baca juga : Realme Bawa Semangat “Dare to Leap” ke Indonesia}

Melalui pengaplikasian teknologi smartphone terkini dan optimalisasi model bisnis, realme datang dan berkembang dengan cepat. Sebagai contoh sensor kamera dan sistem pengisian daya cepat yang biasanya dimiliki kelas atas, berhasil di bawa ke kelas ponsel kelas menengah. Realme sejauh ini berhasil menciptakan model bisnis ampuh yang mengguncang pasar domestik. Hal ini membawa kejutan dan kemungkinan tak terbatas bagi pengguna muda.

Harga yang kompetitif mungkin sudah diketahui dan dijalani oleh manufaktur lain, sebut saja Xiaomi yang masih mempertahankan, dan Asus yang sempat menggunakannya. Realme-pun melakukan strategi yang sama. Tapi ada sejumlah butir penting yang membuat realme bisa konsisten dalam menjalankan. Konsisten dalam menjaga agar harga jual tetap stabil dan tentunya ketersediaan barang.

Harga yang murah memang dapat dengan mudah menarik perhatian pasar. Langkah perdana yang bagus saat memasuki pasar, namun dengan catatan harus bisa dipertanggungjawabkan. Banyak manufaktur yang menggunakan strategi sama berubah citranya. Dari awalnya dipandang seperti “penyelamat” bagi segmen pasar yang lama menunggu produk berkualitas dan berteknologi tinggi namun dengan harga jual terjangkau, menjadi “tukang PHP” yang barangnya kerap tak tersedia untuk dibeli.

Tentu perubahan citra tersebut akan melukai persepsi pasar, membuat konsumen pesimis akan setiap produk baru yang diluncurkan. Alasan inilah yang dihindari realme, dan menjadikannya benchmark untuk produk yang lebih unggul dalam hal performa dan desain, dengan tingkatan harga yang sama dengan ponsel di kelasnya. Memperpendek kanal distribusi dan menitikberatkan pada distribusi daring merupakan dua dari sejumlah langkah realme dalam bisa memberikan kontrol harga ke pasar.

{Baca juga : Yeayy! Realme X Spiderman Edition akan Masuk Indonesia}

Strategi yang membawa realme melangkah lebih jauh dan mengusik pasar ponsel pintar yang sudah ada sebelumnya. Memberi anak muda akses untuk bisa menikmati hidup yang lebih berkualitas bersama kombinasi terbaik teknologi dan estetika.

 

Wow! Kamera Google Translate Bisa Terjemahkan 100 Bahasa

Telko.id, Jakarta – Google Translate telah menerima pembaruan signifikan untuk fitur terjemahan kamera instan. Pengguna pun cukup mengarahkan kamera smartphone ke teks berbahasa asing untuk menerjemahkannya ke bahasa Inggris.

Kehadiran pembaruan tersebut membuat pengguna lebih mudah memahami lingkungan sekitar saat berada di negara yang tak memakai bahasa Inggris untuk penulisan di petunjuk jalan atau tanda lainnya. Menariknya, fitur itu telah mendukung 60 bahasa lain dari berbagai negara.

Dilansir Ubergizmo, seperti dikutip Telko.id, Jumat (12/07/2019), Google telah mengonfirmasi bahwa fitur terjemahan kamera instan sekarang mendukung 60 bahasa tambahan, antara lain, bahasa Thailand, Arab, Hindi, Melayu, dan Vietnam.

{Baca juga: Kini, Terjemahan via Google Translate Pakai Augmented Reality}

Dengan tambahan dukungan 60 bahasa, fitur tersebut membuat Google Translate mampu menerjemahkan 100 bahasa. Pengguna sekarang dapat menerjemahkan berbagai bahasa secara real-time hanya menyorotkan kameranya ke bahasa yang tidak dimengerti.

Ditambah lagi, ada fitur Detect language yang akan secara otomatis mendeteksi bahasa asing dan menerjemahkannya.

{Baca juga: Terjemahan Real-time Hadir di Headphone dengan Google Assistant}

Google juga telah membangun teknologi Neural Machine Learning ke dalam fitur terjemahan via kamera ini. Dengan demikian, hasil terjemahan bakal lebih akurat dan alami, bahkan mengurangi tingkat kesalahan penerjemahan hingga 85 persen. (SN/FHP)

Sumber: Ubergizmo

Apple Kembangkan Wireless Charging untuk Mobil Listrik

Telko.id, Jakarta – Apple mulai semakin serius untuk terjun dalam pengembangan teknologi mobil listrik yang kini tengah menjadi tren. Perusahaan pimpinan Tim Cook ini kabarnya sedang mengembangkan wireless charging atau pengisian nirkabel pada mobil tersebut.

Dilansir Telko.id dari Ubergizmo pada Jumat (12/07/2019), isu pengembangan wireless charging ini muncul dari paten yang baru-baru ini keluar. Dalam paten tersebut, Apple mengembangkan ide yang memungkinkan mobil untuk mengisi daya secara nirkabel.

Secara teoritis artinya sekelompok mobil dapat diparkir di lokasi yang menawarkan pengisian nirkabel. Tampaknya ide ini muncul akibat dari kekhawatiran penumpukan kendaraan di stasiun pengisian daya yang memiliki jumlah kabel terbatas.

{Baca juga: Mobil Listrik Tesla Meledak di Tempat Parkir?}

Sayangnya belum jelas kapan Apple berencana meluncurkan teknologi wireless charging ini, apalagi saat ini baru sekedar paten dan lebih merupakan ide daripada produk aktual yang benar-benar sedang dikerjakan Apple.

Kedengarannya seperti ide yang cukup menjanjikan, walaupun perusahaan lain seperti Toyota yang menciptakan mobil konsep listrik yang dilengkapi dengan panel surya di atap.

Mobil Listrik memang sedang banyak dikembangkan oleh perusahaan teknologi. Sebelumnya Tesla berencana membuat mobil listrik amfibi, yang bisa dipakai oleh si empunya untuk melakukan perjalanan di bawah air maupun darat. Mobil listrik Tesla ini terinspirasi dari mobil James Bond di film The Spy Who Love Me.

Dilansir Business Insider, CEO Tesla, Elon Musk, mengaku telah punya inisiatif tersebut sejak lama. Ia ingin membuat kendaraan yang canggih. Namun, kabarnya, Musk merasa kesulitan untuk merancang mobil model itu.

{Baca juga: Tesla Bikin Mobil Listrik Mirip Punya James Bond}

Dikutip Telko.id, Senin (17/6/2019), Musk ingin mobil tersebut berwujud seperti kapal selam Lotus Esprit yang ada di film James Bond, The Spy Who Love Me, pada 2013. Ia bahkan memilikinya seharga 616 ribu Euro atau Rp10 miliar. [NM/HBS]

Sumber: Ubergizmo

Xiaomi Mi A3 dan Mi A3 Lite Punya Spek Kencang, Ini Bocorannya

0

Telko.id, Jakarta – Xiaomi tengah mempersiapkan seri selanjutnya dari smartphone Android One mereka, yakni Xiaomi Mi A3 dan Xiaomi Mi A3 Lite. Akan tetapi, brand asal China ini akan melakukan hal yang tak biasa untuk seri smartphone Android One mereka.

Xiaomi tidak lagi merancang seri Mi A yang biasanya identik dengan seri Mi X, seperti seperti Mi 5X (Mi A1), dan Mi 6X (Mi A2).

Khusus untuk Xiaomi Mi A3 dan Mi A3 Lite, Xiaomi akan membuatnya mirip dengan Xiaomi Mi CC9 dan Mi CC9e, tapi dengan adanya sedikit peningkatan di sektor dapur pacunya.

Dikutip Telko.id dari My Smart Price, Jumat (12/07/2019), Mi A3 yang memiliki kode bamboo_sprout bakal ditenagai oleh prosesor Snapdragon 730. Sementara Mi A3 dengan kode cosmos_sprout, ditopang oleh prosesor Snapdragon 675.

Apabila dibandingkan dengan Mi CC9 yang punya prosesor Snapdragon 710, Mi A3 punya core yang lebih tinggi, yakni Cortex-A76 berbasis Kryo 470. Dan juga, smartphone ini punya GPU powerful, yaitu Adreno 618 yang jauh lebih baik 25% dibandingkan Adreno 616 di Mi CC9.

Foto: GSMArena

Mi A3 juga diprediksi memiliki efisiensi daya yang lebih bagus. Sebab, prosesor tersebut dibangun berdasarkan fabrikasi 8nm dengan proses LPP dari Samsung.

Begitu juga dengan Mi A3 Lite. Dilansir dari GSMArena, Snapdragon 675 yang disematkan di dalamnya punya core yang lebih besar dibandingkan Snapdragon 665 di Mi CC9e.

Hingga kini, masih belum diungkapkan kapan Mi A3 dan A3 Lite bakal diluncurkan secara resmi. So, kita nantikan saja kehadirannya ya! (FHP)

Sumber: My Smart Price

Cara Ganti Password Aplikasi Gmail dari Android

Telko.id, Jakarta – Sebagai salah satu penyedia jasa layanan e-mail terbesar di dunia, Gmail memiliki banyak fitur, termasuk di aplikasi Gmail. Akan tetapi, ada satu hal yang tidak bisa dilakukan oleh penggunanya, yakni mengganti password melalui aplikasi Gmail.

Mendengar keluhan ini, pada akhirnya tim Google menyematkan kemampuan mengganti password melalui aplikasi Gmail. Fitur ini sendiri sudah dapat digunakan para pengguna Android setelah melakukan pembaharuan yang telah di gelontorkan beberapa hari yang lalu.

[Baca juga: HMD Siapkan Nokia 2 dengan Baterai Super Jumbo]

Caranya adalah dengan masuk ke aplikasi Gmail. Lalu di pojok kiri atas, sentuh ikon tiga garis untuk membuka menu.

Ganti Password Gmail (telset.id | nur chandra)

Lalu, setelah menu tersebut terbuka, usap layar ke atas hingga Anda menemukan pilihan Setting. Sentuh menu tersebut.

Ganti Password Gmail (telset.id | nur chandra)
Ganti Password Gmail (telset.id | nur chandra)

Setelah terbuka, pilih menu Manage My Account.

Ganti Password Gmail (telset.id | nur chandra)
Ganti Password Gmail (telset.id | nur chandra)

[Baca juga: Apple Butuh 3 Tahun Kembangkan Chipset A11 Bionic]

Kemudian pilih menu Sign-in & Security.

Ganti Password Gmail (telset.id | nur chandra)
Ganti Password Gmail (telset.id | nur chandra)

Terakhir, Anda bisa mengubah password dengan menyentuh menu Password.

Ganti Password Gmail (telset.id | nur chandra)
Ganti Password Gmail (telset.id | nur chandra)

 

iPhone 2020 Bakal Punya Notch Berbentuk Waterdrop?

0

Telko.id, Jakarta – Apple kemungkinan akan merancang iPhone 2020 dengan ukuran notch yang lebih kecil atau mungkin berdesain waterdrop. Pasalnya, menurut analis Ming-Chi Kuo, raksasa asal Cupertino, Amerika Serikat ini sedang mengembangkan modul TrueDepth Camera yang jauh lebih kecil.

Dilaporkan GSMArena, seperti dilansir Telko.id pada Jumat (12/07/2019), Kuo mengatakan bahwa iPhone 2020 akan hadir dengan sensor kamera depan yang lebih kecil untuk mengurangi ukuran notch.

Selain itu, Apple juga bakal merombak desain casing dari iPhone 2020, sehingga desainnya bakal jauh lebih berbeda dibandingkan iPhone X dan XS.

{Baca juga: Keteteran Lawan Huawei cs, Apple akan Rilis iPhone Khusus China}

Salah satu yang akan diubah adalah, frame kamera belakang yang diharapkan bakal menampilkan sistem lensa 7P.

Kuo juga telah meramalkan bagaimana desain iPhone 2021 nanti. Menurutnya, smartphone tersebut punya layar fullscreen dengan bezel tipis dan tanpa adanya notch yang “mengganggu” tampilan layar.

Di seri itu juga, Apple mungkin menyematkan sensor sidik jari dan kamera di dalam layarnya. Ramalan Kuo ini sejalan dengan laporan terbaru bahwa Apple berencana untuk menghadirkan kembali Touch ID untuk iPhone versi China.

{Baca juga: Spesifikasi dan Harga Hp Apple Terbaru}

Mereka melakukannya agar dapat bersaing dengan smartphone Android buatan merek lokal yang dibanderol dengan harga lebih kompetitif. Asal tahu saja, Apple tengah keteteran untuk bersaing dengan brand China seperti Huawei, Xiaomi, Oppo, dan lainnya.

Jumlah konsumen iPhone menurun di sana, karena mereka mulai beralih ke smartphonebuatan brand lokal. Penyebabnya, iPhone dibanderol dengan harga lebih mahal apabila dibandingkan dengan smartphone berkemampuan hampir sama yang dilepas dengan harga lebih terjangkau. (FHP)

Sumber: GSMArena

Bergaya ala Supercar BMW, Ini Tampang Asus ROG Face Off

Telko.id, Jakarta – Asus dan BMW Designworks telah melakukan kolaborasi untuk membuat satu produk baru. Bukan supercar berkecepatan tinggi, melainkan laptop gaming bernama Asus ROG Face Off Concept.

Menurut Senior, Director Asus Global Channel Management of Gaming Business, Alvin, laptop gaming ini masih berupa prototype atau purwarupa.

Meski demikian, Asus dan BMW Designworks telah merancangnya dengan sangat serius. Bagaimana tidak, ROG Face Off Concept dirancang dengan desain perpaduan antara laptop gaming powerful ala Asus dengan desain sporty ala sportscar BMW.

{Baca juga: Harga Setara Mobil LCGC, Apa Spesialnya Asus ROG Mothership GZ700?}

“Kami telah 1 tahun berkolaborasi dengan BMW. Kolaborasi ini dilakukan untuk mengetahui dan eksplorasi apa saja hal baru yang bisa dilakukan untuk gaming laptop,” katanya, di acara Asus Be Unstoppable, di Jakarta, Kamis (11/07/2019).

Laptop ini tampak memiliki desain yang futuristik, ditambah dengan adanya grill di sisi kiri dan kanannya. Grill tersebut diungkapkan Alvin, terinspirasi dari grill depan khas mobil BMW.

Di dalam grill tersebut, terdapat lampu RGB yang bakal aktif ketika pengguna mengaktifkan “Gaming Mode”. Nah, mode ini, bisa diaktifkan dengan menekan tombol khusus di sisi kanan laptop.

“Ada grill ala mobil sport BMW dengan Backlit Effect ketika masuk ke Gaming Mode,” ucap Alvin.

“Untuk mengaktifkannya, ada switch analog di bagian kanan untuk meningkatkan pengalaman pengguna,” jelasnya.

{Baca juga: 7 laptop Gaming Asus Resmi Dirilis, Ini Spesifikasi dan Harganya}

Dengan dipamerkannya Asus ROG Face Off Concept, brand asal Taiwan ini percaya bahwa ke depan, laptop gaming mereka tidak hanya fokus soal memaksimalkan pengalaman gaming pengguna saja, tapi juga soal performa kelas atas untuk kebutuhan gaming dan desain yang jauh lebih berkarakter.

“Mungkin ke depan, bukan menjadi gaming saja. Tapi ke desain dan performa yang tinggi,” ujar Country Marketing manager ASUS Indonesia, Galip Fu saat ditemui Telko.id usai acara. (FHP)

Hai, Ternyata Milenial Indonesia ‘Hobi’ Menabung Ketimbang Investasi

0

Telko.id – Milenial Indonesia, ternyata lebih senang menabung bukan investasi. Mungkin ini karena ajaran orang tua dulu juga yang sering menyebutkan menabung itu pangkal kaya. Tapi untuk kondisi sekarang, bukan hanya perlu menabung saja, dana yang ada sebaiknya diinvestasikan.

Kondisi milenial Indonesia itu diketahui berdasarkan hasil survei yang bertajuk The Future of Money, keluaran dari Luno, perusahaan di bidang pertukaran aset kripto.

Survei tersebut bertujuan untuk mempelajari sikap terhadap uang (Money Attitudes) atas 7.000 responden yang tersebar di benua Eropa, Afrika, dan Asia Tenggara termasuk Indonesia. Survei ini juga mencakup kelompok milenial (23-38 tahun) dan menganalisis perilaku mereka dalam hal manajemen keuangan, investasi, dan tabungan.

Berdasarkan hasil survei dari para responden di Indonesia, Luno menemukan bahwa sekitar 69% dari kaum milenial Indonesia tidak memiliki strategi investasi. Alhasil, kaum milenial Indonesia masih sibuk menabung daripada menggunakan uang yang mereka miliki untuk investasi. 44% milenial hanya berinvestasi sekali setiap satu atau dua tahun, dan bahkan 20% dari mereka tidak berinvestasi.

Padahal, survei juga menemukan 79% kaum milenial telah menetapkan anggaran bulanan dan 70% dari mereka cenderung mengikuti rencana anggaran tersebut. Temuan ini mengindikasikan bahwa kaum milenial Indonesia sebenarnya cukup disiplin dengan rancangan anggaran keuangan mereka – namun mereka hanya tidak mengetahui bagaimana menggunakan uang ini juga untuk investasi, daripada sekedar menyimpannya dalam rekening bank.

Populasi milenial Indonesia diperkirakan akan mencapai 34% dari total populasi pada tahun 2020, dan akan menjadi salah satu pendorong utama perekonomian negara. Karena itu, penting agar kaum milenial mempelajari lebih lanjut kelebihan dan manfaat dari strategi investasi yang terstruktur.

“Seiring dengan pertumbuhan yang dialami populasi milenial, baik dalam produktivitas maupun usia, mereka perlu untuk mulai mencari cara menginvestasikan uang mereka. Tidak hanya uang tambahan, melalui investasi mereka juga akan memperoleh kebebasan finansial dalam jangka panjang, yang merupakan salah satu kebutuhan kaum milenial. “- tutur David Low, General Manager Asia Tenggara, Luno.

Pendekatan terbaik dengan kaum milenial

Hasil survei juga menunjukkan pentingnya sumber informasi yang jelas bagi investor baru. Kaum milenial adalah generasi digital savvy (cerdas digital) sehingga informasi kreatif menggunakan perangkat mobile dan platform online perlu diimplementasikan. Hal ini sejalan dengan survei Luno yang menemukan bahwa 34% kaum milenial Indonesia mencari informasi keuangan melalui aplikasi dan situs web online.

Luno, yang memasuki pasar Indonesia pada tahun 2016, telah menyadari pengaruh dan potensi masa depan industri aset kripto di Indonesia.

“Misi Luno adalah untuk mengedukasi masyarakat luas, termasuk milenial Indonesia mengenai bagaimana aset kripto dapat dijadikan pilihan aset alternatif untuk investasi. Dengan memastikan platform kami tetap mudah dan aman untuk digunakan, kami terus berusaha untuk memberikan layanan terbaik untuk masyarakat Indonesia.” tambah David.

Langkah Indonesia Jadi Regional Digital Hub di Asia Tenggara

Sejalan dengan target Indonesia sebagai regional digital hub di Asia Tenggara pada tahun 2020, Luno terus bekerja sama dengan Bappebti dalam perumusan regulasi aset kripto di Indonesia. Luno baru-baru ini juga mendapatkan izin dari pemerintah Malaysia sebagai salah satu dari tiga perusahaan aset kripto yang dapat beroperasi di negara tersebut.

“Kami sangat mengapresiasi usaha perumusan regulasi aset kripto yang dilakukan Bappebti sebagai institusi yang menaungi para perusahaan aset kripto seperti Luno. Perlindungan konsumen adalah tujuan utama Bappebti yang kami dukung sepenuhnya. Ini adalah salah satu langkah untuk Indonesia dalam menjadi regional digital hub Asia Tenggara.” tutup David.

Facebook Bakal Siapkan Game VR untuk Oculus

Telko.id, Jakarta – Facebook dilaporkan baru saja meneken perjanjian eksklusif terkait peluncuran game VR, yakni Splinter Cell dan Assassin’s Creed di headset Virtual Reality Oculus.

Kemungkinan besar, langkah tersebut merupakan upaya Facebook untuk mengambil alih studio game demi bisa menyediakan game secara eksklusif untuk Oculus.

Menurut The Verge, Ubisoft selaku pemilik Splinter Cell dan Assassin’s Creed, telah merilis beberapa game Virtual Reality (VR). Sebut saja game Eagle Flight dan Star Trek: Bridge Crew.

{Baca juga: Pembaruan Facebook Portal Janjikan Fitur-fitur Menarik}

Game eksklusif merupakan salah satu daya tarik headset Rift dari Oculus. Insomniac Games, yang membuat Ratchet & Clank, telah meluncurkan beberapa game untuk Rift.

Sebelumnya, sang pesaing Sony juga menggunakan strategi yang sama. Namun, karena memiliki pengalaman di industri game, Sony berhasil mendapatkan game eksklusif untuk PlayStation VR, seperti Skyrim VR.

Pada tahun 2014, Facebook mengakuisisi Oculus senilai USD 2 miliar. Produsen headset ini kemudian menjain kemitraan yang sukses dengan judul-judul game seperti Vader Immortal – A Star Wars VR Series.

Facebook selaku pemilik Oculus memperkenalkan headset VR untuk PC bernama Oculus Rift S. Perangkat tersebut merupakan penerus Oculus Rift generasi pertama yang telah rilis pada 2016.

{Baca juga: Facebook Garap Teknologi VR untuk Gantikan Manusia}

Berbeda dengan perangkat Oculus lainnya, seperti Oculus Quest dan Oculus Go, Oculus Rift S harus disambungkan ke PC mumpuni agar bisa menikmati pengalaman berjelajah dunia virtual.

Facebook memang dikabarkan sedang getol menggarap teknologi Virtual Reality, yang diklaim mampu menggantikan fungsi manusia. Hal itu diumumkan oleh Facebook pada konferensi pengembang F8 di San Francisco, Amerika Serikat beberapa waktu lalu.

Dalam merealisasikan teknologi itu, seperti dilansir CNET, Facebook bahkan sampai menyimulasikan pakaian yang dikenakan oleh pengguna. Bahannya berupa perangkat lunak, berfungsi merespons secara virtual ketika pengguna tengah menari atau aktivitas lain.

Facebook telah memiliki headset VR bernama Oculus Quest yang memungkinkan pengguna melihat seluruh tubuh manusia virtual. Sayangnya, menggunakan alat itu, pengguna hanya bisa punya kontrol terbatas di kepala dan tangan.

Periset Oculus, Ronald Mallet, mencoba menjelaskan kepada para tamu mengenai video prototipe avatar Hyper-Realistic VR. Video menunjukkan seorang pria dan wanita melakukan aktivitas di sebuah ruangan berukuran besar dan mengenakan headset VR.

[Baca juga: Mark Zuckerberg Pamer Kemampuan VR Facebook Spaces]

Masih di video itu, ditampilkan versi virtual pria dan wanita tersebut sedang bermain sepak bola di lapangan virtual menggunakan bola digital. Ketika mereka mengangkat tangan dan menendang, avatar VR akan mengikuti, melakukan aktivitas yang sama. [BA/HBS]

Sumber: The Verge