Telko.id – Teknologi 5G memang belum digelar secara masif, masih dalam rangka uji coba. Namun, XL sudah mempersiapkan jaringan nya untuk memuluskan layanan 5G ketika waktu nya tiba. Langkah strategis yang dilakukan adalah dengan melakukan fibersasi jaringannya.
Tujuan dari fiberisasi ini adalah untuk menyiapkan jaringan data berkapasitas besar. Kenapa Fiberisasi? Fiberisasi ini menurut XL akan mampu meningkatkan kapasitas transport jaringan hingga lebih dari 5x lipat dibandingkan transport bukan fiber. Dan, hal ini penting sekali untuk memuluskan upaya XL Axiata untuk menghadapi era 5G mendatang.
“Kami terus bersiap diri mengadopsi teknologi 5G yang merupakan teknologi jaringan yang tercanggih saat ini. Persiapan kami sangat serius di semua aspek, dan saat ini kami terus membangun ekosistemnya, terutama jaringan data yang memadai,” ungkap Yessie D Yosetya, Direktur Teknologi XL Axiata yang hadir pada pertemuan dengan media saat uji coba 5G dalam bentuk hologram.
Pada program fiberisasi tersebut, Yessie juga menyebut bahwa program ini merupakan salah satu langkah dalam mempersiapkan jaringan 5G. Sebagai teknologi jaringan tercanggih, 5G mampu menghadirkan kecepatan data yang tinggi, jumlah pemakai yang lebih banyak, dan delay atau latency yang rendah.
Yessy juga menambahkan bahwa Uji coba ketiga yang dilakukannya ini untuk lebih mengenal lagi berbagai aspek teknologinya dan implementasinya di jaringannya XL.
Secara teknis, uji coba ini melibatkan perangkat 5G dari sisi radio, antenna hingga core dan diimplementasikan melalui holographic call yang digunakan untuk pertemuan serta kolaborasi tanpa terbatas ruang dan waktu sebagai wujud peningkatan kualitas kerja. XL Axiata berharap, uji coba ini akan memberikan banyak masukan dan informasi yang bisa semakin mematangkan persiapan menuju implementasi 5G yang akan datang.
Pada implementasinya, holographic call di jaringan 5G akan memungkinkan digunakan untuk pertemuan jarak jauh, untuk berbagai sektor baik dari sisi industrial dan bisnis, maupun perorangan misalnya di sektor pendidikan, kesehatan dan lainnya. Sehingga dapat mendorong produktivitas SDM Indonesia.
Keunggulan teknologi ini hanya bisa didapatkan jika site atau BTS terkoneksi dengan fiber. XL Axiata telah melaksanakan program ini secara massif di seluruh wilayah Indonesia dalam 3 tahun terakhir. Secara teknis, fiberisasi merupakan upaya modernisasi jaringan dengan cara menghubungkan Base Transceiver Station (BTS) melalui jalur fiber, termasuk sekaligus melakukan regenerasi perangkat-perangkat BTS, seperti antara lain mengganti perangkat yang selama ini memakai microwave menjadi perangkat fiber.
Hingga saat ini, fiberisasi jaringan XL Axiata sudah terlaksana di semua ibu kota provinsi dan kota-kota besar di Jawa, Madura, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Bali, dan Lombok, terutama di kota atau area yang memang secara pertumbuhan data sudah memerlukan jaringan fiber.
Target XL Axiata, hingga akhir tahun 2019 nanti 50% BTS akan terhubung dengan jaringan fiber, dan akan terus ditingkatkan menjadi sekitar 60-70% pada akhir 2020. Saat ini, fiberisasi sudah menjangkau sekitar 30% BTS dengan sebagian besar mencakup wilayah Jawa.
Percepatan fiberisasi kini sedang dilakukan di wilayah luar Jawa mengingat pertumbuhan trafik data yang sangat pesat dalam setahun terakhir. Bahkan, fiberisasi juga dilakukan hingga ke Kepulauan Anambas dan Natuna dengan memanfaatkan backbone Palapa Ring Barat. (Icha)