spot_img
Latest Phone

Huawei Watch D2, Bisa Pantau Tekanan Darah 24 Jam

Telko.id - Huawei resmi menghadirkan Huawei Watch D2 di...

Yuk Bikin Galaxy Z Flip6 Jadi Stand Out dengan Flipsuit Case

Telko.id - Huawei resmi memperkenalkan Huawei MatePad Pro 12.2-inch,...

Oppo Pad Air2

Oppo Reno11 Pro (China)

Oppo Reno11 (China)

ARTIKEL TERKAIT

Dig-In 2016, Program Edukasi Digital XL Bagi Perusahaan dan StarUp

Telko.id – Gaya hidup digital sudah menjadi fenomena. Namun, masih banyak perusahaan yang masih menggunakan secara maksimal fasilitas digital ini untuk mengembangkan maupun mempromosikan perushaannya. Demikian juga dengan para starup. Padahal, saat ini promosi melalui digital jauh lebih efektif dan murah. Bahkan dapat disesuaikan dengan target market yang dituju.

XL adalah salah satu operator yang cukup agresif memberikan edukasi pada para starup maupun perusahaan tentang dunia digital ini. Itu sebabnya, XL setiap tahun mengadakan acara Dig-In yang pada tahun 2016 ini mengusung tema DIGITALisMe. Pada ajang ini, XL memberikan update tentang perkembangan terbaru mengenai industri digital Indonesia dan Dunia.

“DIGITALisMe merupakan sebuah gerakan untuk berpikir secara ‘out of the box’ untuk memaksimalkan pemanfaatan sarana digital, sehingga pelaku pemasaran dapat dengan bangga berteriak, Digital adalah saya!,” ujar Dian Siswarini, Presiden Direktur XL Axiata menjelaskan.

Lebih lanjut, Dian menyatakan bahwa, ajang ini juga diadakan agar kalangan pemasaran dapat mengerti secara mendalam mengenai bagaimana cara beriklan di platform digital secara efektif, dan menjadikan sarana digital sebagai cara terbaik meraih pelanggan dan menaklukan pasar.

Sebenarnya, belanja iklan di Indonesia mencapai 833 juta US$. Sayang, yang memperoleh hanya 2 perusahaan OTT internasional,” ujar Rudiantara, Menteri Komunikasi dan Informatika menjelaskan pada diskusi Dig-In 2016. Namun, ke depan, Rudiantara menjelaskan bahwa diharapkan tidak lagi belanja iklan itu jatuh ke OTT Internasional saja, tetapi juga ke OTT lokal. Itu sebabnya, pemerintah akan mendorong untuk OTT lokal maju.

Dari sisi infrastuktur, Rudiantara menyebutkan bahwa untuk through put, Indonesia sebenarnya sudah bagus mencapai 5.46 Mb/second. Memang, masih dibawah Malaysia, Brasil maupun Rio. Sedangkan untuk di Jakarta mencapai 7Mb/second. Paling tinggi dibandingkan dengan Bangkok dan Kualalumpur.

Untuk masalah Uplink dan Downlink, Indonesia tercatat 33%. Namun, Indonesia ini unik, karena lebih besar angka downlink nya. “Ini perlu di evaluasi, kenapa masyarakat Indonesia senang downlink ketimbang uplink.

Dengan ketersediaan jaringan, maka diharapkan ekonomi kreatif Indonesia pun dapat meningkat. Badan Ekonomi Kreatif menargetkan bahwa pada tahun 2019, ekonomi kreatif ini dapat memberikan kontribusi terhadap GDP atau Gross Domestic Product 12%. Sedangkan untuk penyerapan tenaga kerja diharapkan dapat mencapai 13 juta orang. Kemudian untuk distribusi terhadap devisa bruto mencapai 8.79%.

Bagi XL sendiri, bisnis digital belum terlalu besar kontribusinya terhadap revenue perusahaan. “Pada tahun 2015 saja baru mencapai 4%. Sedangkan pada tahun 2018 diharapkan bisa meningkat hingga 7%,” ujar Ongky Kurniawan, Direktur Digital Service XL menjelaskan. Berdasarkan pencapaian tahun 2015 lalu, bisnis digital ini paling banyak disumbangkan dari mobiel advertising, M2M dan XL tunai. Ke depan, kontribusi Internet of Thing bisa mendominasi. (Icha)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

spot_img

ARTIKEL TERBARU