Telko.id – ZTE Corporation bersama Telkomsel mengumumkan implementasi komersial solusi 5G terbaru, UniSite 1+2+3.
Kolaborasi ini bertujuan mempercepat pengembangan jaringan 5G yang lebih sederhana, ramah lingkungan, dan efisien di Indonesia.
Solusi UniSite 1+2+3 menggabungkan 1 modul 12TR 1800&2100MHz UBR, 2 modul 6TR 700 & 900MHz, dan 3 unit AAU A+P 2300MHz.
Desain terpadu ini mengurangi kompleksitas infrastruktur sekaligus menekan konsumsi energi hingga 20%.
Vice President of ZTE Corporation, Tang Xue, mengatakan, “Solusi ini mencerminkan komitmen ZTE untuk menyederhanakan arsitektur jaringan sambil meningkatkan performa. Kami bangga mendukung Telkomsel dalam membentuk masa depan 5G Indonesia.”
Vice President Network Planning & Architecture Telkomsel, A. Moelky Furqan, menambahkan, “Kolaborasi ini sejalan dengan visi kami memberdayakan masyarakat melalui konektivitas digital kelas dunia. Dengan efisiensi energi dan desain kompak, kami bisa memperluas jaringan 5G secara berkelanjutan.”

Inovasi Teknologi dan Dampak Implementasi
UniSite 1+2+3 mengintegrasikan chip canggih, Super-N Power Amplifier generasi baru, serta algoritma berbasis AI. Penerapannya di jaringan Telkomsel telah menyederhanakan modul nirkabel dari 15 menjadi 6 per site, menghemat ruang menara lebih dari 60%.
Baca Juga:
Solusi ini juga mendukung fleksibilitas spektrum multi-band, memungkinkan Telkomsel mengoptimalkan penggunaan frekuensi 700MHz, 900MHz, 1800MHz, 2100MHz, dan 2300MHz secara simultan. Integrasi ini mempercepat penyebaran 5G di berbagai wilayah, termasuk area terpencil.
Komitmen Keberlanjutan dan Masa Depan
Implementasi UniSite 1+2+3 memperkuat posisi Telkomsel sebagai pelopor 5G di Indonesia. Sebelumnya, kedua perusahaan juga berkolaborasi dalam proyek pengalaman 1 Gbps dan solusi MarineMobile untuk sektor kelautan.
Kedua pihak berencana melanjutkan kerjasama strategis untuk mengembangkan jaringan 5G yang lebih hijau dan cerdas, sejalan dengan tren teknologi seperti 5G-Advanced berbasis AI. (Icha)