Telko.id – Telkomsel rilis Tinc Impact Report 2023, yang menggambarkan peran Telkomsel Corporate Accelerator (Tinc) dalam mendorong transformasi digital dan mendukung pertumbuhan ekosistem startup Indonesia selama 5 tahun terakhir.
Laporan tersebut juga menampilkan hasil riset mengenai perilaku pengguna digital, menangkap testimoni secara langsung dari para pelaku teknologi dan inovasi, hingga menggambarkan dampak dari berbagai program inkubator dan akselerator, terutama Tinc, terhadap lanskap digital dan ekosistem startup Indonesia.
Tinc Impact Report 2023 mengungkapkan pertumbuhan pesat jaringan broadband terkini selama dekade terakhir telah merevolusi lanskap digital di seluruh dunia. Transformasi ini telah memberdayakan bisnis, memperkenalkan metode komunikasi baru, dan meningkatkan pengalaman digital secara keseluruhan.
Hasil survei Tinc Impact Report 2023 menemukenali adanya sejumlah 73 persen responden yang menyebutkan bahwa impact terbesar yang dapat diberikan program inkubator atau akselerator di Indonesia adalah peningkatan terhadap produk/layanan startup mereka.
Baca juga : Telkomsel Tinc Batch 7, Pertemukan Startup dan Venture Capital
Sementara 65 persen menyebutkan bahwa mereka mendapatkan validasi dalam mendirikan business model. Lebih lanjut, 62 persen responden mengalami peningkatan dari sisi jejaring dengan mitra/klien, dan 54 persen merasakan efisiensi dalam operasional bisnis mereka.
Laporan ini juga menyebutkan bahwa impact dirasakan tidak hanya dari sisi perusahaan saja, tetapi juga dari aspek personal para founders.
Setelah menyelesaikan program inkubator atau akselerator, mereka menyatakan telah mengalami peningkatan kompetensi, kepercayaan diri, dan jejaring kemitraan yang lebih luas.
Eksplorasi lebih lanjut terhadap ekosistem startup di Indonesia menunjukkan bahwa Jakarta, disebutkan oleh laporan dari Startup Genome sebagai ekosistem startup terbaik ke-43 di dunia, dengan keunggulan dalam talenta, jangkauan pasar, dan pendanaan.
Program inkubator dan akselerator berperan mendukung pertumbuhan startup di Indonesia dengan menyediakan bimbingan, sumber daya, pendanaan, dan koneksi yang membantu startup bertumbuh dan berkembang.
Inkubator dirancang untuk mendukung early-stage startup dan memberikan mereka beberapa sumber daya seperti ruang kantor, bimbingan, dan akses ke peluang pendanaan.
Inkubator pada umumnya menerima startup yang berada dalam tahap perencanaan atau prototyping dan kemudian membantu mereka mengembangkan produk atau layanan mereka.
Sedangkan akselerator dirancang untuk mendukung startup yang sudah aktif di pasar dan ingin mengembangkan bisnisnya lebih lanjut.
Akselerator pada umumnya menyediakan bimbingan, pendanaan, dan akses ke ahli dalam industri yang dapat membantu mereka mempercepat pertumbuhan bisnis. (Icha)