spot_img
Latest Phone

Huawei Watch D2, Bisa Pantau Tekanan Darah 24 Jam

Telko.id - Huawei resmi menghadirkan Huawei Watch D2 di...

Yuk Bikin Galaxy Z Flip6 Jadi Stand Out dengan Flipsuit Case

Telko.id - Huawei resmi memperkenalkan Huawei MatePad Pro 12.2-inch,...

Oppo Pad Air2

Oppo Reno11 Pro (China)

Oppo Reno11 (China)

ARTIKEL TERKAIT

Ini Dia! Gaya Telkomsel Memilah dan Memilih Pelanggan

Telko.id – Di Indonesia, operator tidak memiliki varian produk yang banyak. Paling banyak Telkomsel. Operator yang memiliki pelanggan 154 juta ini memiliki 4 produk, yakni Kartu Halo, Simpati, Kartu As dan Loop. Cukup pintar operator ini ‘mengiris’ segmentasinya sehingga bisa tetap tumbuh bersama.

Kartu As dan Loop cukup dekat segmen pasarnya. Di mana, yang disasar adalah pelanggan dengan kemampuan membeli pulsa yang tidak terlalu besar. Namun, segmen Loop dipertajam lagi dengan mensasar anak sekolah atau teenager yang berumur dibawah 20 tahun. Sedangkan Simpati berada direntang usia 20 tahun ke atas.

Sampai akhir tahun 2015 lalu, jumlah pelanggan Loop sudah mencapai 15 juta pelanggan. Sedangkan pada Maret 2016 ini sudah mencapai 18 juta pelanggan. Kartu As memiliki 60 juta pelanggan dan Simpati masih mendominasi pelanggan Telkomsel yakni diangka 72.400.000 pelanggan.

Loop sendiri saat ini memiliki ARPU (Average Rate Per Usages) yang cukup menarik karena 80% dari ARPU Loop dipergunakan untuk akses data dan berada 30% diatas ARPU dari Kartu AS. Padahal, konsumsi service data secara keseluruhan hanya 60% saja. Artinya konsumsi data Loop ini cukup besar. Jika dibandingkan dengan ARPU blended atau campuran Telkomsel tahun lalu Rp.43 ribu. Maka ARPU Loop ini bisa mencapai 30% lebih kecil yakni Rp30.100. Artinya, sebesar Rp.24.080 digunakan oleh para pelanggan Loop untuk data. Namun, karena pelanggannya tidak bisa didorong untuk terlalu agresif membuat kontribusi terhadap pendapatan perusahaan secara keseluruhan hanya berkisar 15 – 16%. Maklum saja, pangsa pasar untuk segmen Loop ini hanya sebesar 36 juta saja diseluruh Indonesia. Itupun, tidak semuanya mampu untuk membeli smartphone.

Sayangnya, Loop belum mengeluarkan produk untuk 4G nya. Padahal, Telkomsel saat ini cukup gencar menambah pelanggan mobile data via 4G ini. Hal ini disebabkan karena segmen pasarnya yang anak sekolah, yang belum memungkinkan untuk memiliki smartphone berbasis 4G. “Nanti kita akan secepatnya mengeluarkan Loop 4G. Sekarang kita push dulu untuk pindah ke 3G,” ujar Ririn Widaryani, VP Prepaid & Broadband Telkomsel menjelaskan.

Maklum saja, saat ini pelanggan Telkomsel yang menggunakan ponsel 2G masih banyak. Ririn menambahkan bahwa berdasarkan angka yang tertera di sistem operator ini masih ada 50 juta pelanggan yang belum perpindah ke 3G maupun ke 4G. Itu sebabnya, Telkomsel masih belum akan menutup layanan 2G nya. Hal ini baru akan dilakukan jika semua pelanggan pindah ke 3G atau 4G. “Atau memang dari regulator atau pemerintah mengharuskan layanan 2G ditutup,” sahut Ririn menambahkan.

Produk lain yang menarik dicermati adalah Kartu Halo. Memang, produk paska bayar di Indonesia kurang populer. Alasannya adalah mahal, takut billing shock dan lainnya. Dan, gambaran paska bayar di masing-masing operator pun tidak besar. Maksimal, kurang 10% dari total jumlah pelanggan. Bahkan untuk meningkatkan jumlah pelanggannya pun tergolong sulit karena karakter masyarakat Indonesia yang ‘kurang’ berminat pada produk seperti itu.

Di Telkomsel, jumlah pelanggan Kartu Halo dari akhir 2014 hingga 2015 terjadi peningkatan sekitar 1.1 juta pelanggan. Dari 2.5 juta pelanggan menjadi 3.6 juta pelanggan. Hal ini cukup menarik karena hampir disemua operator, jumlah pelanggan paska bayarnya stagnan atau bahkan menurun. Menariknya lagi, ARPU dari kartu Halo pun cukup tinggi. Bisa mencapai 150 ribu setiap bulannya.

“Kartu Halo memang menjadi alternatif pilihan bagi konsumen. Memang, pelanggan kelas ini tidak akan merasakan program-program seperti untuk Simpati, Kartu As atau Loop, karena memang segmentasinya berbeda. Jadi wajar jika pertumbuhannya juga tidak seperti produk lainnya,” ujar Nirwan Lesmans, VP Marketing Communication Telkomsel menjelaskan. Artinya, operator ini mampu secara kontinue menjadi produk-produk nya sehingga tetap hidup dan tumbuh. Walaupun cukup merepotkan, karena harus ‘memelihara’ 4 produk secara bersamaan. Baik melakukan program retention maupun program akusisi pelanggan yang berbeda. (Icha)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

spot_img

ARTIKEL TERBARU