Telko.id – Niat Indosat ingin menjual BTS memang sudah sempat disampaikan oleh CEO Indosat yang lalu, Chris Kanter. Dia bilang, salah satu opsi pendanaan yang dipikirkan untuk mendapat dana segar adalah jual BTS. Nah, kini mulai terungkap lagi, bahwa Telkom dan Protelindo ikut dalam lelang penjual 3000 BTS Indosat.
Sayang, proses nya sampai di mana, masih belum ada informasinya secara lengkap dari Indosat.
“Pada dasarnya perusahaan terbuka terhadap semua opsi pendanaan. Pada saat ini kami lebih fokus untuk mempercepat pertumbuhan perusahaan serta memberikan pengalaman terbaik baik pelanggan kami,” kataTurina Farouk, SVP Corporate Communication Indosat Ooredo beberapa waktu lalu.
Menurut kabar yang beredar, Indosat menawarkan dua skema pembelian yakni membeli sluruh Menara atau 1.000 menara.
Siapa saja yang berniat membeli BTS Indosat? Yang sudah terungkap adalah Telkom dan Protelindo. Telkom sendiri, menurut Direktur Keuangan Telkom Harry M. Zen, seperti dikutip dari CNN Indonesia sudah mengikuti proses penjualan Menara Indosat melalui anak usahanya, PT Dayamitra Telekomunikasi (Mitratel).
“Kami memang sedang ikut proses penjualan tower Indosat. Tentunya kalau memang Telkom Group yang dinyatakan pemenang akan masuk ke Mitratel,” katanya.
Tidak dsebutkan berapa besar yang dipersiapkan, namun ia menyebutkan perusahaan pelat merah itu menyiapkan belanja modal sebesar 27 persen dari pendapatan tahun 2018 sebesar Rp130,78 triliun. Itu berarti, perusahaan menyiapkan belanja modal sebesar Rp35,31 triliun. Persentase itu meningkat dibandingkan belanja modal tiap tahun di kisaran 25 persen.
Sedangkan Protelindo, menurut Direktur Protelindo, Indra Gunawan yang dihubungi Telko.id, mereka ikut dalam proses penjualan. “Yang dijual sebanyak 3100 menara,”ujarnya. Namun, lebih lanjut berapa besar dana yang dipersiapkan untuk pembelian ini atau proses nya seperti apa, Indra masih belum mau berkomentar tentang kegiatan tersebut. Alasannya, prosesnya masih berjalan.
Deal Street Asia mengutip sumber yang mengetahui rencana ini melaporkan, nilai yang diincar dari penjualan menara ini sebesar US$ 300 juta atau Rp 4,24 triliun (kurs Rp 14.138 per dollar AS).
Indosat menetapkan harga penjualan rata-rata US$ 100.000 – US$ 200.000 untuk satu unit menara. Kisaran harga ini tergantung dengan lokasi, masa sewa, dan aspek-aspek lain dari menara tersebut.
Sebagai informasi, tahun ini, ISAT mengalokasikan belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar Rp 10 triliun. Mayoritas capex tersebut yakni sebesar 88% akan digunakan untuk mengembangkan jaringan 4G. Berdasarkan catatan Kontan.co.id, saat masih menjabat Direktur Utama ISAT, Chris Kanter pernah mengatakan, penjualan menara BTS sebagai salah satu opsi pendanaan, di samping rights issue dan penerbitan obligasi.
Alasannya, pada 2019, ISAT masih akan terus mengembangkan jaringan 4G. Perusahaan ini ingin menambah sekitar 18.000 BTS 4G yang tersebar di 4.200 sites telekomunikasi, baik di Jawa dan luar Jawa. (Icha)