Telko.id – PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) mencatat pendapatan konsolidasi sebesar Rp73 triliun pada paruh pertama 2025.
Pertumbuhan ini didorong oleh kinerja kuat bisnis digital, termasuk Data, Internet, dan IT Services yang menyumbang Rp42,5 triliun atau 58,2% dari total pendapatan.
EBITDA konsolidasi Telkom mencapai Rp36,1 triliun dengan margin 49,5%, sementara laba bersih tercatat Rp11 triliun (margin 15%).
Direktur Utama Telkom Dian Siswarini menyatakan, “Transformasi digital yang dipercepat menjadi kunci dalam memenangkan persaingan di era ekonomi digital.”
Kinerja Segmen Bisnis
Pada segmen Consumer, Telkomsel membukukan pendapatan Rp53,8 triliun dengan trafik data melonjak 20,1% menjadi 11.715.570 TB.
Pelanggan IndiHome residensial (B2C) tumbuh 10% YoY menjadi 10,1 juta, sementara total pelanggan seluler mencapai 158,4 juta.
Segmen Enterprise mencatat pendapatan Rp10 triliun, didorong oleh layanan Cloud dan Cybersecurity. Sementara itu, Wholesale & International tumbuh 4,7% menjadi Rp9,7 triliun berkat kinerja infrastruktur digital dan layanan suara internasional.
Baca Juga:
Ekspansi Infrastruktur Digital
Telkom mengalokasikan belanja modal (capex) Rp9,5 triliun, dengan lebih dari 50% untuk pengembangan jaringan fiber optik, menara telekomunikasi, dan satelit. Mitratel menambah 378 menara baru, sementara kapasitas data center mencapai 44 MW di 35 lokasi global.
NeutraDC, anak usaha Telkom, mencatat utilisasi data center 76% dengan pelanggan dari sektor pemerintah, perbankan, hingga penyedia layanan cloud global. Fasilitas ini dirancang untuk mendukung teknologi masa depan seperti AI.
Strategi transformasi Telkom sejalan dengan tren digitalisasi nasional, termasuk perluasan layanan 5G dengan 2.537 BTS 5G yang telah dioperasikan. Langkah ini memperkuat posisi Telkom sebagai pemain kunci dalam ekosistem digital Indonesia. (Icha)