spot_img
Latest Phone

Huawei Watch D2, Bisa Pantau Tekanan Darah 24 Jam

Telko.id - Huawei resmi menghadirkan Huawei Watch D2 di...

Yuk Bikin Galaxy Z Flip6 Jadi Stand Out dengan Flipsuit Case

Telko.id - Huawei resmi memperkenalkan Huawei MatePad Pro 12.2-inch,...

Oppo Pad Air2

Oppo Reno11 Pro (China)

Oppo Reno11 (China)

ARTIKEL TERKAIT

Telkom Siap Luncurkan Satelit Baru Februari Mendatang

Telko.id – Pertengahan bulan Februari, Telkom siap meluncurkan satelit baru miliknya. Satelit itu rencananya akan diluncurkan dari Cape Canaveral, Florida, Amerika Serikat, pada pertengahan Februari 2024. Hal itu disampaikan oleh SVP Corporate Communication & Investor Relation Telkom, Ahmad Reza.

Menurut Reza, satelit baru ini nantinya akan berada di orbit dengan ketinggian yang sama dengan satelit Telkom yang ada saat ini, yaitu di orbit Geosynchronous orbit (GEO) dengan ketinggian 35.786 KM dari permukaan bumi.

Namun, satelit tersebut memiliki perbedaan dengan satelit yang satelit GEO konvensional yang dimiliki perusahaan plat merah ini.

“Berbeda dengan satelit Telkom sebelumnya yang memiliki satu cakupan area di bumi (beam coverage) yang berukuran besar (single wide beam), satelit yang akan diluncurkan ini menggunakan teknologi high throughput satellite (HTS), yaitu teknologi yang memiliki desain cakupan area di bumi yang berukuran kecil namun banyak (multi-spots beam),” ungkap Reza beberapa waktu lalu.

Baca juga : Telkomsat Targetkan Layani Internet Cepat Di 1.000 Lokasi Di Indonesia Timur

“Sehingga menghasilkan kekuatan pancar satelit yang besar di suatu area yang dilingkupi beam tersebut. Kekuatan pancar satelit ini identik dengan besaran data yang mampu dikirim satelit ke lokasi tersebut,” sambungnya.

“Telkomsat bekerjasama dengan SpaceX untuk meluncurkan satelit dari Bumi menuju ke ketinggian yang ditentukan, menggunakan roket Falcon 9,” kata Reza menambahkan.

Sementara itu, Telkomsat bekerja sama dengan Thales Alenia Space untuk satelit barunya itu. Perusahaan kendaraan antariksa yang berbasis di Perancis akan bertindak sebagai kontraktor utama.

Salah satu tugasnya, Reza menjelaskan adalah terkait desain. Thales juga bertanggung jawab atas konstruksi, pengujian serta pengiriman ke lokasi peluncuran.

Bukan hanya itu, Thales Alenia Space juga akan bertanggung jawa saat fase launch and early orbit phase (LEOP). Ini setelah satelit lepas dari Falcon 9 hingga mencapai slot orbit yang berada di 113 derajat Bujur Timur.

Tahapan pengujian performa satelit saat sudah ada di slot orbitnya juga menjadi tugas Thales. Perusahaan memberikan dukungan pada sistem pengendalian satelit dari stasiun pengendali.

Selain itu, Thales akan melatih tim engineer Telkomsat. Dengan begitu diharapkan bisa siap mengoperasikan satelit selama beroperasi.

Reza menambahkan Thales akan memberikan konsultasi teknis satelit. “Dukungan lain seperti konsultasi teknis akan diberikan oleh TAS sepanjang masa pakai satelit,” kata dia.

Selain itu, Reza menambahkan bahwa satelit dengan sistem HTS memungkinkan sumber daya frekuensi yang digunakan dapat digunakan berulang (frequency reuseable).

“Hal ini menaikkan jumlah kapasitas yang dimiliki satelit HTS,” ucapnya.

Setelah meluncur Februari mendatang, satelit diharapkan bisa langsung beroperasi bulan April 2024. Ini bakal jadi satelit ketiga milik Telkom selain Telkom-3S dan Satelit Merah Putih.

“Akan dimanfaatkan untuk membantu pemerataan digital di Indonesia melalui penyediaan layanan backhaul berbasis satelit, mengembangkan bisnis maritim di Indonesia, dan mendukung kedaulatan data (data sovereignty) di Indonesia dengan mengurangi kebergantungan kapasitas satelit asing,” pungkasnya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

spot_img

ARTIKEL TERBARU