Telko.id – PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) sukses menyelenggarakan Digiland 2025, perhelatan tahunan terbesar TelkomGroup yang diisi berbagai rangkaian kegiatan inovatif dan inspiratif, meliputi Digiland Run, Digiland Music, Kuliner Nusantara dan Pasar UMKM, serta pameran teknologi.
Digiland Run 2025, ajang lari bergengsi yang baru saja menyandang predikat World Athletics Label Road Races, disambut antusiasme peserta yang mencapai 12.500 pelari, acara ini tidak sekadar tentang olahraga, tetapi juga tentang kolaborasi teknologi, hiburan, dan dampak sosial.
Digiland Run 2025, bagian dari rangkaian acara Digiland 2025 yang diselenggarakan oleh TelkomGroup, berhasil mencuri perhatian publik.
Tidak hanya menjadi wadah bagi para pelari profesional dan amatir, acara ini juga menjadi bukti nyata komitmen Telkom dalam mendorong gaya hidup sehat, transformasi digital, dan penguatan ekonomi lokal.
Bagaimana sebuah ajang lari bisa menjadi begitu multifungsi? Mari kita telusuri lebih dalam.
World Athletics Label: Pengakuan Internasional untuk Digiland Run
Pencapaian terbesar Digiland Run 2025 adalah penyandangan World Athletics Label Road Races, sebuah sertifikasi yang menempatkannya sejajar dengan ajang lari bergengsi di dunia.
Label ini tidak diberikan sembarangan—hanya event dengan standar profesional tinggi yang memenuhi kriteria ketat World Athletics yang berhak menyandangnya.
Dengan demikian, Digiland Run kini masuk dalam kalender resmi lomba lari internasional, menarik peserta dari dalam dan luar negeri.
“Ini adalah kebanggaan bagi kami dan Indonesia,” ujar Ririek Adriansyah, Direktur Utama Telkom. “Digiland Run bukan sekadar acara olahraga, tetapi juga bagian dari perjalanan transformasi digital Indonesia yang semakin maju dan berdaya saing global.”

Baca Juga:
Lari untuk Masa Depan: ESG dan Dampak Sosial
Salah satu aspek unik Digiland Run 2025 adalah integrasi program Environmental, Social, and Governance (ESG). Setiap kilometer yang ditempuh peserta dikonversi menjadi 1GB paket data internet untuk donasi pendidikan di pelosok desa.
Hasilnya? Total 111.500GB berhasil dikumpulkan, sebuah angka yang mencerminkan semangat gotong royong para pelari.
Tak hanya itu, jersey yang digunakan terbuat dari bahan daur ulang limbah plastik, menunjukkan komitmen terhadap keberlanjutan. “Kami ingin acara ini tidak hanya menyenangkan, tetapi juga memberi manfaat nyata,” tambah Ririek.
Kolaborasi dengan Pemprov DKI Jakarta: Sport Tourism yang Menggoda
Dukungan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta semakin memperkuat posisi Digiland Run sebagai bagian dari pengembangan sport tourism.
Gubernur Pramono Anung, yang turut berlari dalam kategori 5K, menyatakan kegembiraannya atas suksesnya acara ini. “Kegiatan seperti ini tidak hanya menyehatkan, tetapi juga mendongkrak perekonomian lokal,” ujarnya.
Rute lari yang melewati kawasan ikonik Jakarta, seperti Gelora Bung Karno, juga menjadi daya tarik tersendiri. Dengan start di Plaza Utara GBK dan finish di Pintu 7 GBK, peserta diajak menikmati pemandangan kota sambil menantang diri sendiri.

Baca Juga:
Lebih dari Sekadar Lari: Hiburan dan Ekonomi Kreatif
Usai menaklukkan garis finish, peserta disuguhi hiburan dari musisi ternama seperti Project Pop dan JKT48. Tidak ketinggalan, pameran teknologi dari TelkomGroup dan pasar UMKM turut memeriahkan acara.
“Kami ingin menggabungkan olahraga, hiburan, dan edukasi dalam satu paket,” jelas Nugroho, Direktur Utama Telkomsel.
Dengan total hadiah mencapai Rp527 juta untuk para pemenang, Digiland Run 2025 berhasil menciptakan pengalaman yang tak terlupakan bagi semua pihak.
Dari pelari hingga pengunjung, acara ini membuktikan bahwa kolaborasi multidisiplin bisa menghasilkan sesuatu yang luar biasa.
Jadi, apakah Anda siap menjadi bagian dari Digiland Run edisi berikutnya? Siapkan sepatu lari Anda, karena ini lebih dari sekadar berlari—ini tentang menciptakan dampak. (Icha)