Telko.id – Dalam hitungan mundur, 14 hari lagi, Telkom akan meluncurkan satelit Telkom-3S. Tepat pada 15 Februari 2017 pukul 04.39 WIB di Guiana Space Center, Kourou, Guyana Perancis.
“Hingga saat ini semua persiapan on schedule. Kami harapkan agar persiapan selanjutnya, peluncuran satelit hingga tiba di orbit dapat berjalan lancar tanpa kendala. kami juga memohon doa restu dari seluruh rakyat Indonesia agar kami dapat memberikan karya terbaik sehingga dapat memberikan manfaat bagi seluruh rakyat dan bangsa Indonesia,” kata Abdus Somad Arief, Direktur Network and IT Solutions Telkom.
Sebagai informasi, Telkom-3S adalah satelit komunikasi geostasioner milik Indonesia. Satelit ini merupakan pengganti satelit Telkom-3 yang gagal mencapai orbit di 118° bujur timur pada pertengahan tahun 2012. Sekaligus sebagai satelit keempat milik Telkom setelah Telkom-1, Telkom-2, dan Telkom-3 serta menjadi satelit ketujuh milik Indonesia setelah Indosat-2, Palapa D, Palapa C2, Telkom-1, Telkom-2, dan Garuda-1.
Satelit Telkom-3S ini dibangun atas kerjasama Telkom Indonesia dengan Thales Alenia Space. Kontrak pengadaan satelit yang dilakukan antara Telkom dan Thales Alenia Space bernilai $ 199,7 juta yang ditandatangani pada Juli 2014.
Satelit yang menghabiskan dana berkisar US$ 200-250 juta untuk pemesan dan peluncurkan itu dilengkapi dengan 24 transponder C-band, 8 sambungan transponder C-band, dan 10 transponder Ku-band. Transponder C-band akan mencakup wilayah Indonesia dan Asia Tenggara, transponder sambungan C-band akan mencakup Indonesia dan Malaysia. Sedangkan muatan Ku-band dikhususkan hanya untuk cakupan wilayah Indonesia.
Telkom-3S ini memiliki berat sekitar 3.500 kilogram dan memiliki masa aktif selama 15 tahun. Pembuatan satelit Telkom-3S dikhuskan untuk melayani siaran televisi kualitas tinggi (High-Definition Television) dan layanan komunikasi GSM dan Internet.
Direktur Network and IT Solutions Telkom Abdus Somad Arif menambahkan bahwa, “Satelit Telkom 3S merupakan satelit fix satelite services (FSS) yang memiliki 49 transponder.
Kehadirannya akan berfungsi untuk menghubungkan komunikasi melalui sistem yang berperan sebagai tulang punggung (backbone) bagi operator telekomunikasi. Termasuk untuk memenuhi kebutuhan berfungsi untuk end user, seperti kebutuhan untuk anjungan tunai mandiri (ATM) di daerah-daerah jauh dan di pelosok (remote).
Sebelumnya, ketika Telkom-3 gagal diorbitkan karena hilang dan gagal mencapai orbit pada Agustus 2012 karena ada masalah di roket porton Rusia. Di mana, Telkom-3 merupakan satelit yang dibangun oleh ISS-Reshetnev Rusia dengan perangkat komunikasi yang dibuat oleh Thales Alenia Space. Satelit Telkom-3, diplot memiliki 42 transponder. Akhirnya, Telkom menggantinya dengan menyewa transponder dari GE Sat (Amerika Serikat), APstar (Hong Kong), dan JCSat milik Jepang. (Icha)