Telko.id – PT Solusi Sinergi Digital Tbk (Surge), emiten dengan kode saham WIFI, secara resmi menambahkan tiga klasifikasi usaha baru atau KBLI (Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia) dalam portofolio bisnisnya.
Pengumuman ini disampaikan melalui laporan fakta material bernomor 145/CORSEC/SSD/KI/X/2025 yang diterbitkan pada 20 Oktober 2025.
Direktur Utama Surge, Yune Marketatmo, menyatakan bahwa penambahan KBLI baru ini bertujuan untuk menunjang dan memperluas kegiatan operasional perusahaan.
“Dapat disampaikan dengan adanya penambahan KBLI baru akan menunjang dan memperluas kegiatan operasional Perusahaan,” tulis Yune dalam keterbukaan informasi yang disampaikan perusahaan kepada Bursa Efek Indonesia (BEI).
Tiga kode KBLI yang ditambahkan mencakup untuk Perdagangan Besar Telekomunikasi, untuk Aktivitas Telekomunikasi Tanpa Kabel, dan untuk Aktivitas Penyewaan dan Sewa Guna Usaha Tanpa Hak Opsi Mesin, Peralatan dan Barang Berwujud Lainnya.
Dalam simulasi bisnisnya, aktivitas telekomunikasi tanpa kabel diproyeksikan menghasilkan nilai kini bersih (NPV) sebesar Rp9,67 triliun dengan tingkat pengembalian internal (IRR) mencapai 58,66%. Sementara itu, periode pengembalian investasi (payback period) diperkirakan sekitar 4 tahun 3 bulan.
Penambahan KBLI baru ini untuk Aktivitas Telekomunikasi Tanpa Kabel khususnya mengindikasikan rencana perusahaan untuk masuk ke bisnis penyediaan layanan telekomunikasi nirkabel.
Baca Juga:
Ekspansi bisnis Surge ini bukan yang pertama kali terjadi. Sebelumnya, perusahaan telah mendapatkan suntikan modal signifikan dari NTT Group yang menginvestasikan dana sebesar Rp999,87 miliar.
Investasi tersebut kini tampaknya mulai diarahkan untuk pengembangan lini bisnis baru di sektor telekomunikasi.
Perluasan portofolio bisnis Surge ini terjadi di tengah dinamika positif industri telekomunikasi Indonesia.
Dengan penambahan tiga KBLI baru ini, Surge memposisikan diri untuk mengeksplorasi peluang bisnis di sektor telekomunikasi yang terus berkembang.
Langkah diversifikasi bisnis Surge ini diharapkan dapat memperkuat posisi perusahaan di pasar digital Indonesia yang semakin kompetitif, sekaligus membuka peluang pertumbuhan revenue stream baru di luar bisnis periklanan yang selama ini menjadi core business-nya.
Rencana penambahan kegiatan usaha ini sejalan dengan strategi perseroan memperkuat infrastruktur digital dan jaringan konektivitas di Indonesia,” tulis manajemen WIFI dalam keterbukaan informasi.
Sebelumnya, emiten terafiliasi Hashim Djojohadikusumo, PT Solusi Sinergi Digital Tbk (WIFI) memenangkan lelang pita frekuensi 1.4GHzBWA Region 1 (Pulau Jawa, Papua & Maluku) dengan nilai penawaran Rp403,76 miliar.
Frekuensi ini dialokasikan untuk layanan internet murah dengan kecepatan 100 Mbps di seluruh Indonesia.
Direktur Utama PT Solusi Sinergi Digital Tbk (SURGE) Yune Marketatmo menyatakan, region 1 ini mewakili lebih dari 60 % populasi Indonesia. Dengan backbone fiber kami yang sudah terhubung di Pulau Jawa, biaya investasi per pelanggan dapat ditekan secara signifikan.
“Ini adalah langkah strategis untuk memperluas konektivitas digital kecepatan tinggi dengan harga terjangkau di Pulau Jawa hingga Papua dan Maluku dengan efisiensi maksimal,” jelas Yune dalam keterangan tertulis, dikutip Kamis, (16/10/2025). (Icha)