Telko.id – Kerja sendiri memang berat. Hal itulah yang dilakukan oleh Smartfren ketika masih melayani pelanggannya dengan Andromaxnya. Bayangkan saja, beli handset sendiri dengan subsidi lalu jualan juga sendiri. Kini dengan melakukan strategi Open Market Hadset, Smartfren paling tidak ada temannya untuk ‘berjuang’ di pasar menjajakan produk dan layanannya.
“Dengan semakin banyaknya perangkat 4G LTE yang tersedia, diharapkan pula akan semakin mempercepat penetrasi pengguna layanan 4G di Indonesia. Terlebih kini Smartfren telah bekerjasama dengan beberapa vendor smartphone terkemuka di dunia, seperti Lenovo,” kata Presiden Direktur Smartfren Merza Fachys.
Andromax sendiri masih belum ada rencana untuk dimatikan karena menurut Sukaca Purwokardjono, Head Division Device Planning & Management Smartfren, masih banyak pelanggan yang membutuhkan smartphone yang terjangkau tetapi dengan spesifikasi yang bagus. Segmen itulah yang disasar oleh Andromax.
Sedangkan untuk open market handset, terutama yang merupakan brand global, juga memiliki pengguna yang loyal. Jadi, kalau mau menikmati layanan 4G dapat menggunakan layanan dari 4G LTE dari Smartfren.
Tak heran, yang diajak kerjasama bundling oleh Smartfen juga tidak sembarang merek. Setelah Hisense yang memiliki keterikatan ‘batin’ yang kuat dengan Smartfren karena sudah lama berkejasama, mulai dari awal program Andromax hingga program OMH yang diluncurkan ketika pertama kali Smartfren mulai melayani 4G. Kemudian di susul oleh Samsung dan terakhir adalah dengan Lenovo.
Lenovo ini, kini merek nya cukup dikenal bagi masyarakat terutama yang ingin menikmati layanan 4G. Pasalnya, smartphone Lenovo yang sudah mampu bekerja di jaringan 4G cukup banyak. Kali ini, yang dibuatkan program bundling dengan Smartfren adalah seri A6010. “Seri ini adalah salah satu yang cukup laris dipasar dan sudah merupakan produksi dalam negeri karena bekerjasama dengan PT TDK,” ujar Adrie R. Suhadi, Country Lead for Smartphone, Lenovo Indonesia.
Pelanggan Smartfren yang sudah menggunakan layanan 4G hingga diakhir 2015 lalu sudah mencapai 1 juta. Baik yang menikmati melalui smartfren maupun melalui MiFi. Untuk di tahun 2016, Smartfren akan mengejar penambahan pelanggan hingga diakhir tahun dapat mencapai 5 juta pelanggan yang menggunakan 4G.
Cara lain untuk mencapai target itu adalah melakukan menggali terus potensi untuk kerjasama dengan Global bran, lalu meningkatkan layanan dan Smartfren juga akan improve layanan post paid yang ada. Selain itu juga akan terus digalakkan, program retention bagi para pelanggannya yang masih menggunakan layanan CDMA nya untuk menikmati layanan 4G. Caranya dengan memberikan offering handset 4G yang disesuaikan dengan lama pemakaian dan ARPU (Average Rate Per Usages).
Di sisi lain, ternyata konsumen yang ingin menggunakan layanan 4G enggan untuk harus mengganti kartu ke pusat layanan operator. Ketika Smartfren memberikan pilihan, membeli handset dan langsung dapat digunakan, hal ini menjadi alternative yang menarik bagi konsumen. (Icha)