Telko.id – Singtel dan Ericsson mengumumkan kerjasama untuk menggelar jaringan 4G LTE yang akan mendukung pertumbuhan yang cepat dari perangkat yang terhubung (IoT). Kolaborasi ini akan dimulai dengan percobaan teknologi Narrow Band Internet of Things (NB-IOT) yang akan dimulai pada paruh kedua 2016.
NB-IOT adalah solusi telekomunikasi yang akan memungkinkan cakupan layanan yang lebih luas dan perangkat yang lebih ringkas, yang akan membuat SingTel dapat mendukung penggunaan IoT baru dilokasi seperti Smart Cities, utilitas dan lingkungan. Jaringan 4G LTE dari Singtel ini sudah mendukung untuk low-cost category 1 (Cat-1) devices, yang dibangun untuk aplikasi IoT.
“Konektivitas IoT menjadi bagian penting dari perusahaan-perusahaan besar di Singapura dan mendukung program Smart Nation dari pemerintah Singapura. Kami mengantisipasi pertumbuhan permintaan untuk menghubungkan banyak sensor dan perangkat dengan cara yang hemat biaya,” ujar Tay Soo Meng, Group Chief Technology Officer, Singtel menjelaskan.
Lebih lanjut, Tay juga menjelaskan bahwa dengan fokus pada kemampuan hemat daya di jaringan akan memberikan manfaat efisiensi energi untuk ekosistem IoT. Jadi, setidaknya, daya tahan hidup baterai bisa mencapai 10 tahun. Dengan pengenalan awal dari perangkat IoT bertenaga rendah, maka Singtel juga akan selangkah lebih dekat untuk tujuan 5G, di mana perangkat baru dan teknologi sensor dapat memanfaatkan konektivitas jaringan untuk memberdayakan berbagai kasus penggunaan, seperti pencahayaan dan konektivitas kendaraan-ke-infrastruktur.
“Singtel terus mengejar teknologi terkemuka dengan Ericsson –sebagai bagian dari program kemitraan 5G kami. Ericsson adalah salah satu pemimpin dalam mengeksplorasi teknologi baru seperti LTE-M dan NB-IoT, membuka jalan menuju connected eco-system baru dan kami sangat senang untuk bekerja sama dengan mereka untuk terus memberikan solusi inovatif untuk pasar kami,” ujar Tay menjelaskan.
IoT adalah segmen yang tumbuh pesat dan, menurut Ericsson Mobility Report, 28 miliar perangkat yang terhubung diharapkan terjadi pada tahun 2021, dimana lebih dari 15 miliar akan terhubung M2M dan perangkat elektronik konsumen. Dukungan untuk Machine Type Communication yang masif juga menjadi salah satu aspek penting yang dimungkinkan oleh network eco-system generasi ke-lima.
Kemampuan baterai jangka panjang menjadi prasyarat bagi sejumlah besar perangkat IoT, yang mendukung penyebaran lapangan dengan kebutuhan daya dan pemeliharaan yang minimal. Hal ini dimungkinkan untuk mengaktifkan lebih dari 10 tahun hidup baterai pada jaringan LTE yang ada. Kemampuan penghematan daya memungkinkan perangkat untuk memasuki mode deep sleep baru dan ideal untuk perangkat yang hanya perlu menghubungi jaringan sekali per jam atau bahkan kurang secara berkala.
“IoT adalah pasar yang baru muncul dan kami senang untuk bekerja dengan Singtel untuk meningkatkan jaringan mereka untuk mendukung adopsi IoT. Bersama-sama kita akan terus mengeksplorasi teknologi IoT masa depan seperti Cat-M dan NB-IOT yang menjanjikan untuk mengurangi biaya perangkat dan meningkatkan cakupan dan daya tahan baterai lebih jauh. Contoh aplikasi yang dapat memanfaatkan teknologi ini adalah suhu, kualitas udara dan sensor banjir,” ujar Sam Saba, Region Head, Ericsson South East Asia & Oceania, menjelaskan. (Icha)