Jakarta – CEO T Mobile, John Legere, mengaku geram dengan pelayanan yang diberikan Experian, sebuah perusahaan layanan informasi yang selama ini menjadi mitranya. Pasalnya, perusahaan tersebut dianggal lalai hingga bisa menyebabkan sekitar 15 juta data pelanggan di AS dicuri.
Informasi profil tersebut terkait dengan siapa saja yang pernah menggunakan layanan T-Mobile dan termasuk data tentang pemeriksaan kredit pada pengguna dan pembiayaan perangkat.
“Jelas saya sangat marah dengan pencurian data ini,” kata John Legere dalam surat langsungnya kepada pelanggan.
Lebih jauh, seperti dilansir dari Telecoms, (5/10), Legere juga mengatakan bahwa pihaknya akan melakukan kajian menyeluruh terkait hubungannya dengan Experian.
“Sekarang kekhawatiran utama saya adalah setiap konsumen yang terpengaruh. Saya ingin meyakinkan pelanggan kami bahwa sistem T-Mobile atau jaringan adalah bagian dari industri ini dan tidak melibatkan nomor kartu pembayaran atau informasi rekening bank,” ungkapnya.
Data yang dicuri termasuk nama, tanggal lahir, alamat dan nomor Jaminan Sosial. Untungnya tidak ada transaksi pembayaran kartu atau informasi akuisisi perbankan.
Disisi lain, pihak Experian menyebutkan bahwa mereka sejatinya menjaga data yang bersifat rahasia itu. “Kami mohon maaf atas kekhawatiran dan stres yang disebabkan oleh persoalan ini, “kata Craig Boundy, CEO dari Experian Amerika Utara.
“Kami mengambil langkah-langkah untuk memberikan perlindungan dan dukungan kepada mereka yang terkena insiden ini dan akan terus berkoordinasi dengan penegak hukum selama penyelidikan.” tambahnya.
Experian mengatakan butuh tindakan segera setelah menemukan pelanggaran ini, dengan cara mengamankan server, dan memulai penyelidikan. Hal ini juga langsung dilaporkan ke penegak hukum di AS dan penegakan hukum internasional.
Sebagai kompensasi, setiap pelanggan yang mungkin telah dipengaruhi telah ditawarkan dua tahun layanan monitoring kredit dan resolusi identitas gratis di program Experian’s Protect My ID.