Telko.id – Sepanjang 9 Bulan 2019, Indosat Ooredoo membukukan pendapatan selular sebesar Rp15,1 triliun atau tumbuh sebesar 14,5% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Pertumbuhan ini disebabkan oleh pertumbuhan pendapatan data yang sangat baik akibat dari pertumbuhan trafik data sebesar 71,7% YoY.
Indosat pun memperoleh total pendapatan pada 9 Bulan 2019 mencapai Rp.18,9 triliun, atau bertumbuh sebesar 12,4% dibanding 9 Bulan 2018, sehingga menghasilkan pertumbuhan EBITDA sebesar 40,7% YoY yaitu sebesar Rp7,2 triliun pada 9 Bulan 2019, margin EBITDA dicatat sebesar 38,4%.
Indosat Ooredoo mencatatkan total belanja modal sebesar Rp8,6 triliun untuk periode 9 Bulan 2019, meningkat sebesar 76,7% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya, menegaskan kembali penggelaran jaringan 4G Perusahaan yang intensif. Total pelanggan Perusahaan tercatat sebanyak 58,8 juta, jumlah ini bertambah sebesar 2,1 juta pelanggan atau meningkat sebesar 3,6% dibandingkan kuartal 2 2019.
“Laporan Kinerja Perusahaan yang kami sampaikan hari ini menunjukkan bahwa kami secara konsisten melaksanakan rencana tiga tahun Perusahaan pun terus memperluas jaringan 4G dan meningkatkan pengalaman pelanggan,” ungkap Ahmad Abdulaziz A. A. Al-Neama, Direktur Utama dan CEO Indosat Ooredoo dalam pernyataan tertulisnya.
Indosat Ooredoo juga terus berupaya membangun pertumbuhan basis pelanggan melalui peningkatan pengalaman jaringan. Saat ini, Perusahaan telah mengoperasikan lebih dari 29 ribu BTS 4G dengan cakupan populasi mencapai 83,5%.
Ke depan, perusahaan ini pun terus berkomitmen untuk terus fokus dan memberikan pengalaman data, penggelaran jaringan, dan meningkatkan kualitas layanan nya, bahkan lebih baik.
Layanan Selular, MIDI, dan Telekomunikasi Tetap milik Indosat Ooredoo masing-masing memberikan kontribusi sebesar 80%, 17%, dan 3% terhadap pendapatan usaha konsolidasian yang berakhir pada tanggal 30 September 2019.
Rata-rata pendapatan bulanan per pelanggan (ARPU) untuk pelanggan selular pada 9 Bulan 2019 adalah sebesar Rp27,8 ribu, atau naik sebesar Rp11,0 ribu dibanding 9 Bulan 2018. Rata-rata menit pemakaian (MOU) per pelanggan turun menjadi 33,7 menit atau turun 3,5% dibandingkan 9 Bulan 2018, seiring dengan tren industri atas penurunan layanan suara.
Sebagai informasi, Indosat Ooredoo telah menandatangani perjanjian jual beli dengan PT Dayamitra Telekomunikasi (Mitratel) dan PT Profesional Telekomunikasi Indonesia (Protelindo), yang telah ditetapkan sebagai pemenang proses tender penjualan 3.100 tower.
Mitratel dan Protelindo masing-masing berhasil memenangkan 2.100 dan 1.000 tower, dengan total transaksi mencapai Rp. 6.39 triliun. Keseluruhan transaksi ini dilakukan secara tunai dan akan dibayar penuh pada saat penyelesaian, yang diperkirakan selesai sebelum akhir tahun, bergantung kepada syarat penyelesaian umum transaksi serta persetujuan dari pemegang saham pada Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa perusahaan yang akan dilakukan pada tanggal 21 November 2019. (Icha)