Telko.id, Jakarta – Kinerja Indosat Ooredoo menunjukan pergerakan positif di kuartal 4 2018. Tercatat pertumbuhan pendapatan Indosat sebesar 11,7% dibanding triwulan sebelumnya. Salah satu penyebab pertumbuhan adalah kontribusi pendapatan layanan Data yang tumbuh 6% dibanding triwulan sebelumnya.
Berdasarkan keterangan resmi yang diterima Telko.id pada Rabu (06/03/2019), pertumbuhan ini diakibatkan oleh inisiatif penyesuaian harga yang dimulai pada semester 2 tahun 2018 serta didukung oleh peningkatan volume data trafik.
Tercatat bahwa belanja modal atau CAPEX tahun 2018 sebesar Rp 9,3 triliun atau tumbuh sebesar 48,9% dibanding tahun 2017, seiring dengan percepatan penggelaran jaringan 4G yang dimulai pada triluwan 4 tahun 2018.
Presiden Direktur Indosat Ooredoo, Chris Kanter mengatakan telah terjadi pertumbuhan berturut-turut dalam 2 kuartal terakhir di tahun 2018, dan itu menunjukan bahwa Indosat telah mengambil langkah tepat dalam mengelola perusahaan di masa transisi.
{Baca juga: Indosat Ooredoo Resmikan Gerai dengan Konsep Digital}
“Kami telah menerapkan strategi baru di berbagai bidang yang kami namakan LEAD. Strategi ini kami fokuskan untuk menjaga pertumbuhan kinerja perusahaan secara berkelanjutan,” ujar Chris Kanter.
Dibandingkan dengan kinerja tahun 2017, pendapatan Indosat di tahun 2018 mengalami penurunan sebesar 22,7% menjadi Rp 23,1 triliun dan penurunan EBITDA sebesar 49,1% menjadi Rp 6,5 trilun jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya, dengan EBITDA marjin dicatat sebesar 28.1% pada tahun 2018 ini.
Penurunan ini terjadi akibat oleh adanya transformasi industri telekomunikasi melalui penerapan peraturan registrasi Sim Card yang memicu persaingan ketat antar operator pada semester 1 tahun 2018 lalu.
Selain itu basis pelanggan di tahun 2018 tercatat sebesar 58,0 juta atau turun 47,3% bila dibandingkan tahun sebelumnya. Namun tingkat churn atau mobilitas keluar masuk, terus turun dan stabil sebesar 12% pada akhir tahun 2018.
Kemudian ekspansi jaringan yang masif dalam triwulan terakhir 2018 telah menghasilkan lebih dari 1000 site 4G per minggu, dengan kecepatan tertinggi sebanyak 1200 site per minggu.
Di tahun 2018, Indosat telah menambah 9.871 BTS 4G dibanding tahun lalu, dimana saat ini Perusahaan mengoperasikan 17.050 BTS 4G di 376 kota dengan cakupan lebih dari 80% populasi.
{Baca juga: Indosat Ooredoo “Curhat” Rencana Merger ke Presiden Jokowi}
Indosat ooredoo terus melaksanakan inisiatif-inisiatif optimalisasi biaya. Total biaya sepanjang tahun 2018 mengalami penurunan sebesar 8,8% dibandingkan tahun sebelumnya.
Indosat juga berhasil mengurangi 77,7% porsi utang dalam USD, dari sebesar USD 90,3 juta atau Rp 1,2 triliun (mewakili 6,3% dari total utang) di tahun 2017 menjadi sebesar USD 20,1 juta atau Rp 284 miliar (mewakili 1,4% dari total utang) di tahun 2018. [NM/HBS]