Telko.id – Teknologi Google Loon memang diperuntukan koneksi di wilayah yang sulit dijangkau oleh teknologi telekomunikasi lain. Itu sebabnya, operator cukup menanti seperti apa kelanjutan dari project loon ini. Begitu juga dengan Indosat yang ikut menandatangani kerjasama dengan Google beberapa waktu lalu, bersama dengan operator lainnya.
Namun, ternyata hingga saat ini masih belum ada kemajuannya. Apa penyebabnya? Google harus memiliki ijin untuk mengaplikasikan teknologinya di Indonesia. Bahkan untuk melakukan uji coba. Pasalnya, balon yang membawa peralatan telekomunikasi itu akan diterbangkan 20 km diatas permukaan tanah. Dengan demikian dibutuhkan juga ijin dari menteri perhubungan untuk melakukan uji coba.
Sedangkan bagi operator, Google hanya seperti vendor teknologi lainnya. Seperti Huawei, ZTE, Ericsson. Jadi, Google tidak akan diberikan frekuensi. Frekuensi hanya akan diberikan oleh pemerintah pada operator saja. Jadi, Google harus menggunakan frekuensi dari Operator.
Indosat, sangat penasaran dengan teknologi balon ini. Pasalnya, Balon akan terbang di angkasa dan bekerja menggunakan angin dan lainnya. Lalu, bagaimana untuk melakukan koneksinya? “Itu sangat sulit. Jadi wajar, kita sangat penasaran dengan teknologi ini dan berharap, project loon ini dapat diuji coba,” ujar Alexander Rusli, Presiden Direktur dan CEO Indosat Ooredoo menjelaskan.
Ditambah lagi, teknologi sebenarnya menguntungkan bagi operato jika memang bisa diterapkan. Namun, operator sendiri tidak bisa melakukan apa-apa, jika memang project loon ini belum memperoleh ijin dari pihak-pihak yang terkait. (Icha)