Telko.id – Indosat Ooredoo bekerja sama dengan Telecom Infra Project (TIP) dan dengan dukungan penuh dari GSMA, hari ini mengumumkan akan menerapkan teknologi OpenRan di Indonesia untuk menciptakan efektivitas biaya dan mempercepat pemerataan digital.
Indosat Ooredoo akan menjadi operator pertama yang mendapatkan dukungan penuh dari GSMA untuk menyelenggarakan uji coba lapangan (field trials) OpenRAN di Asia, yang akan diselanggarakan pada bulan April 2020.
Uji coba lapangan juga akan dilakukan di BTS USO yang terletak di wilayah 3T (terdepan, terluar, tertinggal) di Indonesia setelah nanti pada evaluasi terhadap uji coba awal menunjukan hasil positif.
Secara paralel dengan uji coba lapangan teknologi OpenRAN, Indosat Ooredoo juga berkomitmen untuk bekerja bersama dengan industri di Indonesia untuk membentuk TIP Community Lab pertama di Asia Tenggara pada kuartal ke-2 tahun ini.
Community Lab ini akan menjadi platform netral bagi komunitas telekomunikasi Indonesia & anggota TIP dapat secara kolaboratif menguji dan memvalidasi interoperabilitas teknologi TIP ini terhadap kebutuhan operator, yang akhirnya akan mempercepat penyebaran dan kesiapan pasar dari teknologi ini.
Bersama dengan TIP dan rekanan di Indonesia, kami bertujuan untuk membangun ekosistem lokal yang selanjutnya dapat menopang pengembangan, penyebaran solusi inovatif, dan penghematan biaya untuk operator Indonesia, serta berkontribusi terhadap penggerak pembangunan sosial-ekonomi Indonesia.
“Indosat Ooredoo memiliki visi yang sama dengan Pemerintah untuk menciptakan ekosistem digital yang efektif dan merata di seluruh Indonesia dan mendorong munculnya pemain lokal. Kami berharap kolaborasi ini akan mempercepat terciptanya industri yang lebih sehat dan meningkatkan ekonomi digital dan kehidupan yang lebih baik bagi masyarakat Indonesia,” ungkap Ahmad Al Neama, President Director & CEO Indosat Ooredoo.
Baca juga : Akhirnya, Penjualan Menara Indosat Selesai Juga
“Kolaborasi ini juga merupakan langkah penting untuk wilayah Asia Pasifik yang akan dijadikan referensi bagi operator lain untuk mengeksplorasi inovasi teknologi jaringan bagi peningkatan keragaman, keamanan dan fleksibilitas dalam rantai pasokan mereka,” ungkap Julian Gorman, Head of Asia Pacific GSMA.
Bagi TIP, hanya kolaborasi seperti ini yang akan mempercepat laju inovasi dalam jaringan telekomunikasi, seperti yang tuturkan oleh Attilio Zani, Executive Director TIP.
“kami senang melihat komunitas telekomunikasi Indonesia bekerja sama untuk tujuan ini. Ini adalah awal dari perjalanan transformasi di Indonesia, karena komunitas telekomunikasi dan masyarakat Indonesia menuai manfaat dari solusi TIP yang dipimpin dan disebarkan secara lokal, serta ekosistem pasokan yang lebih kuat. Kami berharap bisa membawa pengetahuan dan keahlian komunitas TIP untuk mendukung perjalanan transformasi Indonesia,” ungkap Attilio menambahkan.
Sebagai informasi, Telecom Infra Project ini diluncurkan pada Februari 2016. TIP adalah komunitas telekomunikasi kolaboratif yang mengembangkan infrastruktur untuk mendukung konektivitas global.
TIP memiliki Dewan Direksi independen, yang terdiri dari Vodafone, Telefonica, Deutsche Telekom, British Telecom, Facebook dan Intel, dan 500+ anggota, termasuk penyedia layanan, penyedia teknologi, pengembang, integrator, startup, dan berbagai entitas lain di dalam dan di luar ruang telekomunikasi tradisional.
Misi TIP adalah untuk mempercepat laju inovasi di jaringan telekomunikasi generasi mendatang, melalui desain, pembangunan, pengujian, dan penyebaran solusi jaringan berbasis standar, terbuka, dan terpilah. TIP saat ini memiliki 12 Lab Komunitas secara global, dengan Lab Komunitas TIP Indonesia menjadi yang pertama di Asia Tenggara. (Icha)