Telko.id – Saat ini investor pasar modal di Indonesia masih berada di angka 564.952 single investor identification (SID). Masih sangat sedikit sekali jika dibandingkan dengan jumlah penduduk yang lebih dari 240 juta atau kurang dari 1%. Melihat kondisi ini, Indosat ingin ikut berpartisipasi. Caranya dengan membuat kompetisi Indosat Ooredoo Stock Trading Contest (ISTC) 2016, Targetnya adalah untuk mencetak pemain saham yang andal.
ISTC 2016 ini merupakan ajang kompetisi yang kedua yang direspon cukup baik oleh masyarakat. Setidaknya, terjadi peningkatan dibandingkan tahun lalu yang pesertanya berjumlah 8000 orang, tahun ini bisa mencapai 10 ribu peserta.
“Melihat antusias peserta, kami percaya bahwa program ISTC ini merupakan salah satu program yang dapat mewujudkan Indonesia sebagai salah satu Negara ekonomi terbesar di Asia,” kata Alexander Rusli, CEO Indosat Ooredoo.
Direktur pengembangan Bursa Efek Indonesia (BEI), Nicky Hogan juga optimis dengan kondisi bursa saham Indonesia yang semakin atraktif dalam beberapa tahun terakhir akan merangsang minat masyarakat untuk menjadi investor di BEI.
Dalam kompetisinya, para peserta ISTC 2016 ditantang menggunakan aplikasi mobile untuk melakukan simulasi secara virtual namun dengan penggunaan data yang real time dari BEI. Adapun aplikasinya sendiri merupakan hasil kerjasama Indosat Ooredoo dengan BEI dan Trimegah Securities.
Setelah melalui sejumlah tahapan, dipilih masing tiga pemenang dari dua kategori yang dilombakan, yakni pelajar dan umum. Dari kategori pelajar, mahasiswa asal Universitas Brawijaya Malang bernama Firdaus Sahrul Anggara menjadi juara satu, dikuti juara dua dan tiga yang masing-masing berasal dari Universitas Andalas Padang dan Universitas Brawijaya lagi.
Sedangkan di kategori umum juaranya dipegang oleh Dwi Winarno asal Depok, disusul dua orang lainnya yang berasal dari Sleman, Yogyakarta dan Jakarta. “Kami ingin menanamkan kepada generasi muda bahwa pasar modal itu merupakan salah satu roda penggerak ekonomi Indonesia,” kata Alexander Rusli. (Icha)