Telko.id – Sementara beberapa operator di luar sana sibuk menggelar ujicoba G.fast, operator asal Jerman, Deutsche Telekom, memilih untuk bergerak ke arah XG-Fast. Deutsche Telekom menjadi operator teranyar yang mengujicoba teknologi ini sebagai upaya menghasilkan kapasitas lebih dari jaringan broadband tembaganya.
Ujicoba ini berlangsung di bawah kondisi laboratorium pada akhir 2015 lalu dengan menggunakan peralatan yang dikembangkan oleh Alcatel-Lucent, yang saat itu telah diambil alih oleh Nokia.
Dalam ujicoba ini, Deutsche Telekom mencapai kecepatan bandwidth lebih dari 11 Gbps dengan kabel sepanjang 50 meter. Menggunakan kabel standar khas yang dipasang di gedung-gedung, perusahaan telekomunikasi ini mencapai kecepatan sekitar 8 Gbps dengan jarak yang sama.
“Dengan ujicoba ini kami dapat melihat kemungkinan masa depan XG-Fast dalam memaksimalkan aset yang ada. Hal ini akan memberikan pilihan teknologi lain yang memungkinkan kami menawarkan konektivitas berkecepatan tinggi untuk pelanggan dengan biaya yang efektif dan cepat, dan pada saat yang sama, membawa infrastruktur serat kami lebih dekat dengan pelanggan,” kata CTO Deutsche Telekom, Bruno Jacobfeuerborn.
Hal yang tak jauh berbeda diutarakan president of fixed networks Nokia, Federico Guillen. Dalam laporan yang disampaikan Total Telecom, Selasa (2/2), Ia mengatakan bahwa sebagai pemimpin global dalam akses tetap ultra-broadband, Nokia menawarkan operator gabungan teknologi serat dan tembaga untuk menyebarkan layanan berkualitas tinggi dengan lebih cepat dan efektif dari segi biaya.
“Ujicoba XG-Fast dengan Deutsche Telekom merupakan tonggak penting dalam upaya berkelanjutan kami untuk memperluas potensi tembaga untuk memberikan kecepatan ultra-cepat,” katanya.
Teknologi XG-Fast sendiri pertama kali dipamerkan oleh divisi Bell Labs Alcatel-Lucent pada 2014, dan bekerja mirip dengan G.fast yang secara signifikan meningkatkan rentang frekuensi yang digunakan untuk mengirimkan data melalui tembaga. Bedanya, jika G.fast menggunakan rentang frekuensi 106 MHz dan mencapai kecepatan hingga 500 Mbps, XG-Fast menggunakan hingga 500 MHz dan dapat mencapai kecepatan jauh lebih tinggi.
Meskipun kinerja XG-Fast menurun secara substansial saat jarak mencapai lebih jauh dari 100 meter. Lain halnya dengan G.fast yang dapat mempertahankan kecepatan lebih cepat lebih panjang lagi dari tembaga.
Selain Deutsche Telekom, operator asal Inggris, BT juga telah menguji XG-Fast. Dalam kondisi dunia nyata di pusat penelitian Adastral Park, BT mencapai kecepatan 5,6 Gbps dengan kabel sepanjang 35 meter. Namun, lebih dari 100 meter, kecepatan turun menjadi 1,8 Gbps.