Telko.id – Internet super cepat generasi keempat atau yang lebih sering dikenal dengan nama 4G, saat ini sudah semakin merata penyebarannya di setiap negara di seluruh dunia. Tidak terkecuali Indonesia. Negara kita setidaknya memiliki enam penyelenggara jaringan 4G LTE. Seperti XL Axiata, Telkomsel, Indosat ooredoo, Hutshison 3, Bolt serta operator 4G TDD yaitu Smartfren. Sekedar informasi, dari ke-enam operator tersebut, hanya Huthison 3 saja yang belum menyeleggarakan layanan 4G secara komersial di Indonesia.
Berbicara mengenai jaringan 4G, maka akan sangat identik sekali dengan urusan kecepatan transfer data, baik itu upload atau download. Namun, kecepatan di jaringan 4G akan bisa anda rasakan secara maksimal apabila anda membayar lebih mahal untuk layanan ini.
Menurut pakar IT Heru Sutadi, sejatinya kecepatan yang bisa dicapai akan berbeda dari release 10, 11, 12 dan seterusnya. Dimana pada release 12 setidaknya kecepatan maksimal akan mencapai 140 Mbps.
“4G merupakan teknologi yang merupakan evolusi dari 3G dimana menurut 3GPP teknologi nya menggunakan LTE advanced, dan berdasar IEEE dengan wimax advanced, namun wimax tidak berkembang,” ucap Heru saat di wawancarai oleh tim Telko.id.
Heru menambahkan, meski begitu kecepatan maximal akan dicapai apabila bandwidth yang disediakan minimal 15 MHz, dan akan lebih bagus lagi jika 20 MHZ .
“Sebenarnya , kecepatan akan bergantung juga pada jumlah pengguna, jumlah sedikit kecepatan tinggi, tapi jika banyak maka menurun,” ucapnya.
Kembali pada bahasan biaya, pengguna premium atau VIP sejatinya akan mendapatkan beberapa keunggulan dibandingkan dengan pengguna biasa. Mulai dari ‘Guarantee Speed’ hingga Quality Of Service (QOS) dari layanan 4G itu sendiri.
Munir S.P. selaku Head of Network Special Project Smartfren mengungkapkan bahwa, “Guarantee speed dapat diberikan kepada masing-masing user (berdasarkan nomornya) sesuai dengan profile nya (apakah premium atau umum) dapat diatur melalui QOS (Quality of service) dari systems LTE itu sendiri ,” ucapnya kepada tim Telko.id
Terlebih, Munir menyebutkan walaupun dalam satu kanal yang sama, premium customer bisa diberikan prioritas untuk meng-akupansi speed minimal yang sudah ditetapkan. Ia juga menyebut bahwa pada dasarnya untuk speed LTE perkanalnya sudah standard sesuai lebar kanalnya.
Heru Sutadi juga mengungkapkan hal yang senada dengan statement diatas. Ia menambahkan bahwa secara total kecepatan tidak berubah, sehingga jika ada kecepatan yang dedicated, ini artinya yang sisanya dibagi secara bersama/collocated.
” Basis layanan internet adalah based effort. Tapi bisa di set ke kecepatan tertentu dengan tentunya selain soal harga yang berbeda, bisa juga karena pengguna dikategorikan sebagai pelanggan VIP, hal ini dapat mengurangi kecepatan pengguna lainnya, karena jika sistem menurun kualitasnya, maka yang prioritas akan lebih diutamakan,” jelas Heru.
Secara teknologi, ‘Guarantee Speed’ dimungkinkan karena jaringan 4G membagi kanal frekuensi menjadi beberapa resource block dengan lebar masing-masing 180 KHz. Maka, jika kanal frekuensi yang digunakan sebesar 10 Mhz, maka resource block nya sejumlah 50. Untuk 15 Mhz sejumlah 75 resource block, dan 20 Mhz sejumlah 100 resource block.
Masing masing resource block, jika menggunakan modulasi 64QAM, bisa menghasilkan kecepatan sekitar 1 Mbps. Atau jika menggunakan multiple antenna, misal 2×2 MIMO 64QAM, maka kecepatannya bisa dilipat gandakan menjadi 2 Mbps. Sehingga, jika operator menggunakan kanal frekuensi 10 Mhz untuk LTE, maka kecepatan maksimum yang bisa didapat adalah 100 Mbps. Jika menggunakan kanal 15 MHz bisa menghasilkan kecepatan 150 Mbps, dan 20 Mhz bisa menghasilkan hingga 200 Mbps.
Dalam satu area dengan satu kanal frekuensi di jaringan LTE, resource block tersebut digunakan secara bersama-sama oleh pengguna di area yang sama. Inilah mengapa kecepatan akses data akan menurun seiring dengan meningkatnya jumlah pengguna.
Tapi khusus untuk pelanggan premium atau pelanggan prioritas, sistem QOS pada jaringan LTE bisa mengalokasikan sejumlah resource block untuk memberikan “guarantee speed”. Inilah mengapa kecepatan akses data antar pengguna di area yang sama bisa berbeda. Pelanggan umum akan berbagi resource block dengan pelanggan umum lainnya. Sedangkan pelanggan premium bisa digaransi mendapat alokasi sejumlah resource block untuk mengakses data pada kecepatan minimum tertentu.
Beberapa operator 4G di Indonesia sudah menyediakan opsi untuk layanan 4G prioritas. Meskipun speed minimum-nya tidak disebutkan secara gamblang. Tapi mereka bisa memastikan Anda mendapatkan kecepatan dan kualitas layanan yang lebih baik dari pelanggan umum. Tapi tentu Anda harus membayar sedikit lebih mahal untuk mendapat privilege tersebut.