Telko.id – Apple mengumumkan hasil keuangan kuartal III 2025 dengan pendapatan mencapai US$94 miliar, naik 10% dibandingkan tahun sebelumnya.
Laba per saham (EPS) juga tumbuh 12% menjadi US$1,57. Perusahaan mencatat rekor pendapatan untuk iPhone, layanan, dan seluruh segmen geografis.
CEO Apple Tim Cook menyatakan, “Kami bangga melaporkan rekor pendapatan kuartal Juni dengan pertumbuhan dua digit untuk iPhone, Mac, dan layanan di seluruh dunia.”
Cook juga menyoroti peluncuran fitur Apple Intelligence di WWDC25 sebagai pendorong kinerja positif. CFO Kevan Parekh menambahkan, basis perangkat aktif Apple mencapai rekor baru berkat kepuasan dan loyalitas pelanggan yang tinggi.
Apple mengumumkan dividen tunai sebesar US$0,26 per saham, dibayarkan pada 14 Agustus 2025. Konferensi call hasil keuangan akan disiarkan langsung pada 31 Juli 2025 pukul 14.00 PT melalui situs resmi Apple.

iPhone Tembus 3 Miliar Unit Terjual
Dalam pemaparan hasil kuartal, Tim Cook mengungkapkan total penjualan iPhone telah melampaui 3 miliar unit.
Angka ini mencerminkan pertumbuhan signifikan sejak mencapai 1 miliar unit pada 2016 dan diperkirakan 2 miliar pada 2021. Penjualan iPhone kuartal ini tumbuh dua digit, didorong oleh permintaan global.
Analis Bloomberg Mark Gurman menduga peningkatan penjualan dipicu kekhawatiran kenaikan tarif impor oleh pemerintahan Trump.
Apple mengaku terkena dampak tarif sebesar US$800 juta di kuartal II dan memperkirakan kerugian akan meningkat menjadi US$1,1 miliar di kuartal III.
Baca Juga:
Prospek iPhone 17 dan Tantangan Pasar
Apple bersiap meluncurkan iPhone 17 pada September 2025, termasuk model tipis “iPhone 17 Air” yang menggantikan seri Plus.
Rilis ini diharapkan memperkuat dominasi pasar, meski tarif impor tetap menjadi tantangan. Sebelumnya, Apple sempat kehilangan posisi sebagai perusahaan bernilai pasar tertinggi dari Saudi Aramco.
Kinerja kuartal ini juga didukung pertumbuhan layanan seperti Apple Music dan iCloud, yang mencapai pendapatan tertinggi sepanjang sejarah.
Strategi diversifikasi Apple, termasuk akuisisi startup, turut berkontribusi. Seperti dilaporkan Indosat, adopsi teknologi AI menjadi faktor kunci pertumbuhan di sektor teknologi global. (Icha)