Telko.id – Nokia mendapatkan laba pada Q4 2015 berkat penjualan bisnisnya sebagai perusahaan yang memulai tugas berat untuk mengintegrasikan operasi dengan Alcatel-Lucent.
Sekedar informasi, Nokia sedang mencari “sinergi” dengan Alcatel-Lucent yang mereka beli akhir tahun lalu. Sinergi tersebut yang mencakup perampingan terhadap tumpang tindih atas produk dan jasa, khususnya dalam kelompok usaha Jaringan Mobile.
Perusahaan ini mengumumkan laba untuk kuartal keempat mereka sebesar € 1,79 miliar. Angka ini jauh melebihi capaian mereka dibandingkan dengan laba tahun sebelumnya yakni € 443 juta dari total pendapatan sebesar € 3,61 miliar atau naik sekita 3 persen.
Pendapatan ini ditopang oleh keuntungan dari operasi yang telah mereka hentikan yakni sebesar € 1,29 miliar, terutama yang berkaitan dengan penjualan berikutnya di kuartal ini. Sementara Laba dari operasi yang dilanjutkan adalah € 499 juta, atau naik 54 persen secara year-on-year.
“2015 merupakan tahunnya transformasi dramatis bagi Nokia dan saya senang bahwa di tengah semua perubahan ini kami mampu menutup tahun dengan penampilan yang solid di kedua lini bisnis yakni Nokia Networks dan Nokia Technologies,” ucap Presiden dan CEO mereka Rajeev Suri.
Sekedar informasi, dalam unit Networks nya, laba operasional pada dasarnya terjadi penurunan di angka € 468 juta dengan total pendapatan sebesar € 3,2 miliar, pendapatan ini turun sebesar 5%. Penurunan pendapatan ini disebabkan penjualan yang lebih rendah di kedua lini produk Nokia Networks yakni Mobile Broadband dan Global Services, dan mereka terselamatkan berkat keuntungan dari kekayaan intelektual yang dibuat di Q4 2014.
Sementara untuk Laba operasional dari Nokia Technologies tumbuh secara fantastis dengan presentase 318 persen dibandingkan dengan tahun lalu. Laba operasional mereka di kuartal keempat ini berada pada angka € 322 juta, sementara untuk penjualan produk meningkat sebanyak 170 persen menjadi € 403 juta.
Dilansir dari Mobile World Live (12/2), Nokia juga sedang mencari cara untuk merasionalisasi organisasi regional dan penjualan, serta memotong biaya overhead di berbagai bidang seperti manufaktur, rantai pasokan, real estate dan IT.
“Pekerjaan kami sebagai perusahaan gabungan telah mengarah pada awal yang kuat, tim kami juga sedang mempersiapkan tawaran kerjasama dengan pelanggan kami untuk memastikan agar kami dapat membuat keputusan yang cepat dan efektif terhadap ‘tumpang tindih’ bidang portofolio kami, “tutup Suri