Telko.id – Top 5 smartphone dari beberapa perusahaan riset untuk kuartal 2 tahun 2021 ini baru saja dirilis, baik IDC, Canalys Research maupun Counterpoint. Ketiganya memberikan analisa masing-masing. Namun, semua nya menunjukan bahwa Samsung menjadi nomor satu dan Xiaomi melesat ke posisi kedua.
Meski begitu, angkanya berbeda dibandingkan laporan dari IDC. Sebagai informasi, data dari Canalys juga menempatkan Xiaomi menjadi produsen smartphone terbesar kedua di dunia.
Firma riset ternama lainnya, IDC, turut memberikan data di mana pasar Xiaomi memang melesat dibandingkan periode sebelumnya.
Samsung menduduki peringkat pertama dengan pengiriman smartphone sebanyak 59 juta unit pada kuartal kedua (Q2) 2021. Ini membuat Samsung meraih pangsa pasar sebanyak 18,8 persen secara global.
Pencapaian menarik berhasil diraih oleh Xiaomi. Perusahaan asal China ini membukukan pengiriman sebanyak 53,1 juta unit dan meraih pangsa pasar 16,9 persen sepanjang kuartal kedua 2021.
Pangsa pasar smartphone global di kuartal kedua 2021. (IDC)
Dibandingkan kuartal kedua tahun lalu, pertumbuhan pasar Xiaomi melesat sebesar 86,6 persen. Dilihat dari laporan IDC, pertumbuhan YoY dari Xiaomi paling besar dibandingkan keempat produsen smartphone lain.
Berdasarkan pangsa pasar, posisi pertama hingga kelima ditempati oleh Samsung, Xiaomi, Apple, Oppo, dan Vivo. Apple harus puas pada posisi ketiga di bawah Xiaomi dengan pangsa pasar 14,1 persen.
Perusahaan yang berbasis di Cupertino ini mencatatkan pengiriman smartphone sebesar 44,2 juta unit, yang meningkat 17,8 persen dari periode yang sama di tahun lalu.
Oppo dan Vivo berada di posisi keempat serta kelima dengan pangsa pasar masing-masing sebesar 10,5 persen dan 10,1 persen.
Analisa Counterpoint
Secara keseluruhan, pasar smartphone global tumbuh 19% YoY tetapi turun 7% QoQ. Berdasarkan analisanya untuk Top 5 Smartphone, Samsung memimpin dengan 329 juta unit yang dikirimkan.
Xiaomi melampaui 50 juta smartphone, menjadi merek smartphone terbesar kedua di dunia untuk pertama kalinya.
Samsung mempertahankan posisi nomor satu dengan pengiriman mencapai 58 juta unit pada Q2 2021, namun, pangsa pasarnya turun menjadi 18% dibandingkan dengan 22% pada Q1 2021 karena pengirimannya menurun sebesar 24% QoQ.
Yang mengejutkan adalah realme, merek ini mampu tumbuh 135% YoY dan 17% QoQ, melampaui pengiriman kumulatif 100 juta smartphone sejak masuk ke pasar smartphone.
Pendapatan pengiriman smartphone global tumbuh sebesar 25% YoY menjadi $96 miliar pada Q2 2021 yang mencatat rekor kuartal kedua.
Analisa Canalys Research
Berdasarkan analisa dari Canalys Research, untuk Top 5 Smartphone pada Q2 2021, pengiriman smartphone global meningkat 12%* (data final diperbarui pada 29 Juli 2021, silakan temukan di sini), saat vaksin diluncurkan di seluruh dunia, dan normal baru bagi ekonomi dan warga negara mulai terbentuk.
Samsung adalah vendor terkemuka dengan 19%* pangsa smartphone yang dikirimkan. Xiaomi mengambil tempat kedua untuk pertama kalinya, dengan pangsa 17%. Apple berada di urutan ketiga, dengan 14%, sementara Vivo dan Oppo mempertahankan momentum pertumbuhan yang kuat untuk menyelesaikan lima besar.
“Xiaomi mengembangkan bisnis luar negerinya dengan cepat,” kata Manajer Riset Canalys Ben Stanton.
“Misalnya, pengirimannya meningkat lebih dari 300% di Amerika Latin, 150% Afrika dan 50% di Eropa Barat. Dan saat ia tumbuh, ia berkembang. Perusahaan sekarang mengubah model bisnisnya dari penantang menjadi petahana, dengan inisiatif seperti konsolidasi mitra saluran dan pengelolaan yang lebih hati-hati atas saham lama di pasar terbuka” ungkap Ben menambahkan.
Namun, sebagian besar masih condong ke pasar massal, dan dibandingkan dengan Samsung dan Apple, harga jual rata-ratanya masing-masing sekitar 40% dan 75% lebih murah. Jadi, prioritas utama Xiaomi tahun ini adalah meningkatkan penjualan perangkat kelas atas, seperti Mi 11 Ultra.
Tapi itu akan menjadi pertempuran yang sulit, dengan Oppo dan Vivo berbagi tujuan yang sama, dan keduanya bersedia menghabiskan banyak uang untuk pemasaran di atas garis untuk membangun merek mereka dengan cara yang tidak dilakukan Xiaomi.
Ben menambahkan juga bahwa saat ini, “Semua vendor berjuang keras untuk mengamankan pasokan komponen di tengah kelangkaan global, tetapi Xiaomi telah mengincar hadiah berikutnya: menggusur Samsung untuk menjadi vendor terbesar di dunia.” (Icha)