spot_img
Latest Phone

Bocoran Samsung Galaxy Watch8: Desain Baru, Tapi Kecepatan Isi Daya Masih Sama?

Telko.id - Bocoran resmi dari sertifikasi 3C di China...

Garmin Instinct 3 Tactical Edition: Smartwatch Tangguh untuk Misi Ekstrem

Telko.id - Garmin baru saja menghadirkan Instinct 3 –...

ASUS Vivobook S14: Laptop AI 45+ TOPS untuk Produktivitas Tanpa Batas

Telko.id - ASUS Vivobook S14 (S3407QA), laptop terbaru yang...

Garmin vívoactive 6, Tak Sekadar Pintar, Dukung Gaya Hidup Aktif dan Tampil Lebih Gaya

Telko.id - Garmin Indonesia memperkenalkan vívoactive 6, smartwatch wellness...

Lebih Bugar Setelah Lebaran dengan Smartwatch Garmin

Telko.id - Pernahkah Anda merasa tubuh terasa berat dan...

ARTIKEL TERKAIT

TKDN Terpenuhi, Smartphone 4G HiCore Mobile Meluncur Oktober

Telko.id – Selalu ada alasan dibalik sebuah keputusan. Pun demikian ketika HiCore Mobile memilih untuk lebih dulu memasarkan smartphone 3G, ketimbang 4G-nya di tanah air. Menurut sang Presiden Direktur, Herman Zhao, hal ini salah satunya dikarenakan oleh belum siapnya perizinan HiCore Mobile atas 4G.

“Saat ini kita masih urus perizinannya. Setelah dua smartphone ini (Play Z5 dan Lens DC1) keluar, kita akan mulai memproduksi smartphone 4G,” katanya.

Terkait hal ini, HiCore Mobile mengaku telah memenuhi aturan Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) yang memang diwajibkan bagi vendor smartphone yang ingin menghadirkan smartphone 4G di tanah air.

Dijelaskan Herman, tahun ini TKDN HiCore Mobile baru 20 persen. Tahun depan, angka tersebut diharapkan akan berubah menjadi 30 persen. “Itu nantinya akan terdiri dari hardware dan software,” imbuhnya.

Saat ini, Herman menyebut HiCore Mobile telah memiliki pabrik di wilayah Kapuk Elang Laut, Jakarta Utara, untuk perakitan smartphone 4G.

“Ke depan semua produk kami akan 4G,” pungkasnya, seraya menambahkan bahwa smartphone 4G yang akan diproduksi HiCore Mobile pada Oktober nanti akan berada dalam jumlah yang besar.

Sekedar informasi, saat ini hanya ada dua skema investasi yang ditawarkan terkait TKDN. Kedua skema yang dimaksud adalah investasi 100 persen software dan investasi 100 persen hardware. Masing-masing, dengan syarat turunan yang berbeda dan masih dalam proses pembahasan lebih lengkap.

Sebagai gambaran, dalam skema baru ini vendor yang memilih 100 persen investasi software, diizinkan mengimpor ponsel dalam bentuk complete build unit (CBU) dari luar negeri. Namun ponsel yang diperbolehkan impor itu hanya yang memiliki banderol harga mahal.

Selain software, vendor juga punya pilihan lain berupa berinvestasi di bidang hardware. Caranya dengan membangun fasilitas produksi ponsel 4G atau mencari rekan produksi lokal.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

spot_img

ARTIKEL TERBARU