Latest Phone

Welcome to BESPOKE AI, Cara Samsung Pamer Teknologi AI Home

Telko.id - Welcome to BESPOKE AI merupakan cara Samsung...

Oppo Pad Air2

Tecno Spark 20

Soal Opsi 100% Software dalam TKDN, Wakil Ketua AIPTI: Itu Dihapus Saja

Telko.id – Polemik berkepanjangan terus menyelimuti industri ponsel tanah air, khususnya terkait lima skema TKDN (Tingkat Kandungan Dalam Negeri) – terkait ponsel 4G – yang beberapa waktu lalu dirilis Pemerintah.

Beberapa skema, khususnya yang memungkinkan produsen ponsel bisa lulus TKDN dengan hanya berbekal software 100 persen, dianggap kurang tepat oleh sejumlah produsen. Apalagi mereka yang kadung membangun pabrik demi memenuhi TKDN yang sebelumnya lebih condong ke hardware.

“Tapi sekarang ternyata mereka (pemerintah-red) bilang hardware ngga usah lagi, software 100% juga boleh. Investasi software itu kan sebetulnya sangat kecil jika dibandingkan dengan hardware, dan sebetulnya juga tidak ada artinya,” kata Lee Kang Hyun, Wakil Ketua Asosiasi Ponsel Seluruh Indonesia (APSI) dan Asosiasi Industri Perangkat Telematika Indonesia (AIPTI) di sela-sela acara Indonesia LTE Conference di Balai Kartini, Jakarta, Rabu (18/5).

Lee menganggap opsi 100 persen software untuk lulus TKDN tidak adil dan merugikan bagi produsen yang sudah lebih dulu investasi besar di Indonesia. Pasalnya skema ini sangat meringankan produsen ponsel, memungkinkan mereka memangkas biaya investasi secara signifikan.

Ketika muncul lima skema baru, yang meliputi 100% hardware, 100% software, 25% software dan 75% hardware, 75% software dan 25% hardware, serta 50% software dan 50% hardware, produsen ponsel yang tadinya ingin ikut berinvestasi pun mundur teratur.

“Harusnya TKDN 100% software dihapus saja. Kalau dulu kan produsen ponsel mau tidak mau harus investasi. Ketika lima skema TKDN keluar, mereka menunggu keputusan,” tambah Lee.

Namun demikian, Lee tidak menampik bahwa software tetap menjadi komponen penting dalam TKDN. Hanya saja tidak seharusnya mendominasi. Karena jika itu terjadi, produsen ponsel jadi tidak merasa perlu untuk ‘membuang’ banyak uang demi memenuhi TKDN, dalam hal ini dengan membangun pabrik.

“Investasi di software itu gampang. Saya sudah hitung, US$2 juta sudah cukup. Lebih murah pun bisa. Jadi itu tidak adil,” kata Lee setengah emosi.

Disamping itu, opsi 100 persen software demi memenuhi TKDN juga dinilai tidak akan terlalu menguntungkan bagi Indonesia. Karena tenaga kerja yang terserap juga jauh lebih sedikit.

Latest

Lenovo dan Minecraft Kolaborasi, Hadirkan Merchandise Eksklusif

Telko.id - Telko.id - Dalam rangka perayaan ulang tahun...

Xiaomi TV A Pro 2025 Series, Dilengkapi Dengan Teknologi IoT

Telko.id - Xiaomi TV A Pro 2025 Series, merupakan...

Telin dan BW Digital Kerjasama Bangun Kabel Bawah Laut

Telko.id - Anak perusahaan PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk...

PB PASI Apresiasi Telkom dalam Penyiapan Event Digiland Run 2024

Telko.id - Sebagai puncak dari rangkaian ulang tahun ke-59,...

Rekomendasi

Lenovo dan Minecraft Kolaborasi, Hadirkan Merchandise Eksklusif

Telko.id - Telko.id - Dalam rangka perayaan ulang tahun Minecraft yang ke 15, Lenovo berkolaborasi dengan Minecraft menghadirkan penawaran menarik untuk setiap pembelian seri...

Xiaomi TV A Pro 2025 Series, Dilengkapi Dengan Teknologi IoT

Telko.id - Xiaomi TV A Pro 2025 Series, merupakan lini TV Pro series di 43 inch dan 55 inch terbaru dari Xiaomi untuk memenuhi...

Review Proyektor Acer BS-321: Dengan 4.800 Lumens, Pas untuk Segala Kebutuhan

Telko.id - Acer memiliki rangkaian produk yang lengkap dari berbagai kategori. Salah satunya adalah proyektor. Melalui Projector Acer BS-321, Acer menawarkan perangkat yang mampu...

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini