Latest Phone

Welcome to BESPOKE AI, Cara Samsung Pamer Teknologi AI Home

Telko.id - Welcome to BESPOKE AI merupakan cara Samsung...

Tecno Perkenalkan Robot Anjing Lucu di MWC Barcelona

Telko.id – Tecno kembali ikut meramaikan MWC Barcelona 2024...

Oppo Pad Air2

Soal Opsi 100% Software dalam TKDN, Wakil Ketua AIPTI: Itu Dihapus Saja

Telko.id – Polemik berkepanjangan terus menyelimuti industri ponsel tanah air, khususnya terkait lima skema TKDN (Tingkat Kandungan Dalam Negeri) – terkait ponsel 4G – yang beberapa waktu lalu dirilis Pemerintah.

Beberapa skema, khususnya yang memungkinkan produsen ponsel bisa lulus TKDN dengan hanya berbekal software 100 persen, dianggap kurang tepat oleh sejumlah produsen. Apalagi mereka yang kadung membangun pabrik demi memenuhi TKDN yang sebelumnya lebih condong ke hardware.

“Tapi sekarang ternyata mereka (pemerintah-red) bilang hardware ngga usah lagi, software 100% juga boleh. Investasi software itu kan sebetulnya sangat kecil jika dibandingkan dengan hardware, dan sebetulnya juga tidak ada artinya,” kata Lee Kang Hyun, Wakil Ketua Asosiasi Ponsel Seluruh Indonesia (APSI) dan Asosiasi Industri Perangkat Telematika Indonesia (AIPTI) di sela-sela acara Indonesia LTE Conference di Balai Kartini, Jakarta, Rabu (18/5).

Lee menganggap opsi 100 persen software untuk lulus TKDN tidak adil dan merugikan bagi produsen yang sudah lebih dulu investasi besar di Indonesia. Pasalnya skema ini sangat meringankan produsen ponsel, memungkinkan mereka memangkas biaya investasi secara signifikan.

Ketika muncul lima skema baru, yang meliputi 100% hardware, 100% software, 25% software dan 75% hardware, 75% software dan 25% hardware, serta 50% software dan 50% hardware, produsen ponsel yang tadinya ingin ikut berinvestasi pun mundur teratur.

“Harusnya TKDN 100% software dihapus saja. Kalau dulu kan produsen ponsel mau tidak mau harus investasi. Ketika lima skema TKDN keluar, mereka menunggu keputusan,” tambah Lee.

Namun demikian, Lee tidak menampik bahwa software tetap menjadi komponen penting dalam TKDN. Hanya saja tidak seharusnya mendominasi. Karena jika itu terjadi, produsen ponsel jadi tidak merasa perlu untuk ‘membuang’ banyak uang demi memenuhi TKDN, dalam hal ini dengan membangun pabrik.

“Investasi di software itu gampang. Saya sudah hitung, US$2 juta sudah cukup. Lebih murah pun bisa. Jadi itu tidak adil,” kata Lee setengah emosi.

Disamping itu, opsi 100 persen software demi memenuhi TKDN juga dinilai tidak akan terlalu menguntungkan bagi Indonesia. Karena tenaga kerja yang terserap juga jauh lebih sedikit.

Latest

Yuk Bisa Yuk, Produktif Lagi Setelah Liburan dengan Galaxy A55 5G

Telko.id - Setelah merayakan hari kemenangan di Hari Raya...

Telin dan Dialog Axiata, Kolaborasi Demi Keamanan Yang Lebih baik

Telko.id - Telin, anak perusahaan Telkom Indonesia yang melayani...

LG Gelar Better Life Festival, Inspirasi Bagi Generasi Muda

Telko.id – LG gelar Better Life Festival sebagai upaya...

Apresiasi Buat Fans, Xiaomi Luncurkan Redmi Note 13 Pro+ 5G Edisi Khusus

Telko.id – Xiaomi sadar bahwa merek ini besar dikarenakan...

Rekomendasi

Acer Indonesia Hadirkan Dua Laptop AI, Swift X 14 AI dan Swift Go 14 AI

Telko.id - Acer Indonesia hari ini (27/3) resmi merilis laptop seri Swift generasi terbaru Swift X 14 AI (SFX14-72G) dan Swift Go 14 AI...

Review : Acer Aspire 5 Spin 14 Varian Intel Core i5-1335U

Laptop Multifungsi dengan Segudang Inovasi Telko.id - Acer Aspire 5 Spin 14 (A5SP14-51MTN) mengusung konsep laptop convertible yang mendukung beragam aktivitas sehari-hari dengan fleksibilitas tinggi....

Acer Kenalkan Laptop Gaming Predator Helios Neo 16, Apa Keunggulannya?

Telko.id - Acer resmi meluncurkan laptop gaming Predator Helios Neo 16 terbaru, dilengkapi dengan  Intel Core HX series generasi ke-14 terbaru dan GPU Laptop...

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini