Telko.id – Operator Singapura, Singtel, baru-baru ini meluncurkan perangkat lunak berbasis router dan layanan firewall baru berbasis teknologi NFV untuk perusahaan di wilayah APAC.
Operator menyebut layanan ini sebagai kesempatan bagi perusahaan untuk mengganti router fisik dan hardware firewall dengan sistem software yang lebih hemat biaya.
Router virtual dan firewall dapat dikonfigurasi sesuai permintaan melalui web portal, menyederhanakan proses manajemen jaringan.
“Layanan Singtel NFV melayani perusahaan dengan sedikit atau bersandar pada dukungan IT tapi yang beroperasi secara fisik di banyak lokasi,” kata wakil presiden produk global Singtel, Lee Han Kheng seperti dilansir Telecomasia, Rabu (11/5).
Ia menambahkan, layanan berbasis software ini nantinya akan membantu pelanggan mengurangi set up dan dukungan peralatan IT secara administrasi jaringan dapat diakses dari jarak jauh melalui portal terpusat.
“Ini berarti pelanggan memiliki fleksibilitas untuk membayar hanya untuk apa yang mereka gunakan, tanpa khawatir tentang biaya tetap karena memiliki peralatan jaringan yang mungkin kurang dimanfaatkan atau menjadi usang dari waktu ke waktu,” katanya.
Sebagai awalan, Singtel akan menawarkan layanan NFV ini untuk pelanggan pilihan di layanan bisnis broadband dan WAN, dan akan siap untuk penyebaran global dalam waktu dekat. Singtel juga mengungkapkan rencananya untuk memperkenalkan layanan tambahan terkait keamanan NFV termasuk jasa manajemen ancaman terpadu.
Sekedar informasi, berdasarkan data dari IDC, Asia Pasifik – termasuk Indonesia – diperkirakan akan menjadi salah satu wilayah utama yang akan menyambut pengadopsian NFV dalam tahun-tahun mendatang. Hampir dua per tiga (64%) operator di 14 pasar dalam wilayah tersebut kini tengah memasuki fase penerapan NFV ke dalam infrastruktur jaringan mereka.
Akan tetapi, para operator telekomunikasi masih terganjal dengan tantangan untuk mengorkestrasi teknologi untuk NFV, yakni dalam mengintegrasikan infrastruktur yang telah ada sebelumnya dengan NFV, serta dalam mendesain ulang proses operasi dengan mengadopsi pengaturan standar yang telah ditetapkan oleh ETSI/NFV-ISG. Meskipun pengaturan tersebut telah menjelaskan perihal Pengaturan dan Orkestrasi dengan gamblang, masih belum ada satu solusi yang mampu menjawab semua tantangan dalam menentukan langkah yang paling efisien untuk mengelola rantai layanan.