Telko.id – Bulan Agustus tahun lalu, antara San Miguel Corp, dan perusahaan telekomunikasi terbesar Australia, Telstra Corp telah melakukan pembicaraan untuk melakukan kerjasama joint venture di Filipan. Sayang, dengan berjalannya waktu, rencana investasi sebesar 1 miliar US$ yang sempat disampaikan untuk usaha patungan tersebut pun kandas ditengah jalan.
“Kami berdua, SMC dan Telstra sudah berusaha kerja keras agar kerjasama tersebut dapat terwujud. Namun ada beberapa masalah yang kami hadapi sehingga, kami sepakat untuk tidak melanjutkan pembicaraan. Namun, saya yakin, langkah ini adalah yang terbaik untuk semua pihak,” kata Ramon Ang, Presiden dan COO SMC dalam penyataannya yang dilansir dari Phillipine Star.
“Meskipun jumlah investasi yang akan ditanamkan besar dan sudah ada niat baik dari semua pihak, namun, kami hanya mampu sampai di sini dan tidak memungkinkan untuk melanjutkan ke tahap berikutnya,” kata Andrew Penn, Chief Executive Officer Telstra dalam sebuah pernyataannya.
Walau demikian, Ang mengatakan bahwa SMC masih berniat untuk menggelar jaringan telekomunikasi bersama dengan int4ernet kecepatan tinggi. “Dengan masuknya SMC dalam pasar telekomunikasi pasti akan menjadi sesuatu yang menggairahkan indutsri karena ketika kami meluncurkan layanan atau produk, konsumen akan mendapatkan keuntungan dari yang lebih baik, layanan yang lebih murah, “kata Ang.
Lebih lanjut, Ang juga menyatakan bahwa SMC tetap akan membuka peluang untuk usaha patungan lainnya. Perusahaan pun tidak terburu-buru untuk dapat menjalin kesepakatan dalam bisnis telekomunikasi yang baru. “Yang penting adalah bahwa kita memberikan masyarakat Filipina pilihan yang lebih baik kata Ang lebih lanjut.
Sementara itu, Philippine Long Distance Telephone Co (PLDT) dan Globe Telecom Inc berharap untuk mendapatkan dorongan masuknya pemain ketiga dalam industri,” kata Fitch Ratings.
Dalam jangka menengah hingga jangka panjang, Fitch mengatakan ancaman persaingan yang lebih besar tetap datang dari SMC. Apakah nantinya akan membangun jaringan sendiri, seperti yang sudah dijadwalkan atau dengan melakukan peluang kerjasama lain di masa depan.
Saat ini, SMC memegang sebagian besar spektrum 700 Megahertz (Mhz) yang sebenarnya sangat diincar oleh pemain lainnya yang sudah ada karena karena cakupannya lebih luas dan kemampuan untuk penetrasi ke gedung lebih baik.
Fitch mengatakan masuknya konglomerat di pasar diharapkan memiliki dampak yang lebih besar terhadap profitabilitas industri dalam jangka panjang. (Icha)