Telko.id – Era IoT memang sudah dimulai. Semua produsen teknologi berlomba menelurkan produk dan layanan untuk dapat merebut market sebanyak mungkin. Demikian juga dengan Samsung. Produsen teknologi asal Korea ini meluncurkan Artik Cloud Platform.
Sebuah platform dari Samsung yang memungkinkan untuk saling bertukar data dan sudah tentu akan membuka kompetisi bau di pasar Internet of Things. Layanan dari Samsung ini seperti ‘menantang’ layanan cloud service yang ada saat ini. Seperti Microsoft Azure dan IBM Bluemix yang sangat membantu untuk melakukan interoperabilitas pada berbagai perangkat dan layanan.
Samsung baru saja meluncurkan platform ini di ajang Samsung Developer Conference 2016 yang berlangsung di San Francisco. Perusahaan ini menggembar-gemborkan Artik sebagai alternatif yang mudah digunakan, serta akan mempercepat dan memudahkan para pengembang untuk ketika akan membuat solusi dan layanan IOT baru ke pasar. Layanan ini tersedia sekarang melalui rencana harga berjenjang pay-as-you-go.
Breaking Down Data Silo
“Tidak seperti banyak platform cloud IoT lainnya, Artik Cloud memecah Data [silo] antara perangkat dan kelas baru aplikasi dan layanan IoT,” sahut Young Sohn, President and Chief Strategy Officer Samsung Electronics menjelaskan.
Young juga menambahkan bahwa peluncuran platform baru ini sangat menarik. Bukan saja menunjukan bahwa Samsung sekarang masuk ke bisnis cloud, tetapi juga memperkuat keyakinan Samsung sendiri. Di mana, dengan menciptakan platform baru yang terbuka dan kuat maka Samsung juga dapat memanfaatkan informasi yang dihasilkan oleh IoT untuk mengambangan wawasan baru dan pendekatan baru untuk mengatasi tantangan global. Baik tantangan hari maupun ke depannya.
Secara khusus, Samsung mempromosikan layanan API yang terbuka dan sebagai alat untuk para developer dalam mengatasi masalah interoperabilitas dari penyedia cloud yang berbeda. Artik juga dapat mengambil data dari sistem perusahaan, third-party clouds, dana device yang berbeda. Semua data yang diperoleh dapat digunakan untuk membangun secara vertikal, orientasi, prediksi maupun aplikasi partner.
Dengan semua kemampuan yang dimiliki Samsung Artik Cloud platform ini, Samsung sangat yakin bahwa dapat diterima dengan baik oleh pasar karena platform ini sangat scalable karena dapat disesuaikan dengan skala penggunaan. Ditambah lagi, arsitektur yang dirancang sangat mendukung miliaran perangkat IOT. Tentu harapannya adalah pada beberapa tahun ke depan, dan terus dapat menunjukan latency yang rendah sehingga memungkinkan interaksi berlangsung cepat.
Mendukung IOT dan Adopsi Cloud
Layanan baru ini menurut Samsung sangat sesuai untuk perusahaan karena dapat memastikan antar produk sendiri juga dapat terhubung dengan baik. “Terlebih, ke depan akan semakin banyak perangkat IoT yang diciptakan dan masuk ke pasar. Jadi, kebutuhan untuk interoperabilitas menjadi penting karena menjadi kunci untuk menciptakan pengalaman yang lebih menarik dan terintegrasi,” ujar B.K. Yoon, CEO Samsung Electronics menjelaskan.
Yoon menambahkan bahwa kebutuhan untuk solusi cloud yang terbuka dan dapat bekerja dengan perangkat yang saling terhubung, dan dengan cloud yang berbeda, ini menjadi sangat penting untuk mendukung konsumen dan perusahaan besar untuk mengadopsi Cloud. “Peluncuran Artik Cloud sangat menarik karena menjanjikan untuk tidak hanya membantu Samsung menghubungkan portofolio beragam produk, tetapi juga memungkinkan perusahaan lain untuk berpartisipasi dalam ekosistem IOT berkembang,” ujar Yoon menambahkan.
Di antara developer tools, termasuk di dalamnya platform API yang universal data access membuatnya dapat mengakses data dan dapat dikumpulkan dan melakukan permintaan data yang berasal dari berbagi device melalui open API dari Artik ini. Pengembang juga dapat menggunakan sejumlah SDK dengan menggunakan platform ini, termasuk Objective C, iOS, Java, Android, JavaScript, Swift, PHP, Python, Ruby, Scala, dan C #. Sementara itu, modul Artik pun dapat menggabungkan elemen hardware secara aman untuk melindungi OS dan aplikasi, dan memungkinkan untuk melakukan Trusted Execution Environment untuk melindungi kode dan integritas data. (Icha)