Telko.id – Samsung saat ini memang menjadi produsen IT yang begitu agresif dalam banyak hal terkait teknologi masa depan. Salah satu yang menjadi fokus dalam pengembangan teknologinya adalah mengenai internet of things atau IoT. Produsen asal Korea ini berkomitmen untuk menginvestasikan $1,2 miliar untuk IoT ini.
“Kami sangat bersemangat untuk masuk ke era IoT dengan strategi tersendiri. Untuk itu, kami akan menanamkan investasi sebesar $1,2 miliar di Amerika, center of IoT dan R&D. Dana ini akan dipergunakan selama 4 tahun,” ujar Dr. Oh-Hyun Kwon, Vice Chairman and CEO Samsung Electronics menjelaskan dalam Samsung’s vision for ‘Human-Centered IoT.
Pada kesempatan tersebut, Kwon menyatakan dalam pidatonya dalam acara yang bertajuk
Internet of Things: Mengubah Masa Depan, membawa bersama-sama pemimpin industri teknologi dengan pembuat kebijakan dan influencer untuk membahas berbagai cara IOT bisa mendapatkan keuntungan masyarakat, dan bagaimana untuk mengatasi tantangan yang tetap membawanya untuk menjadi besar.
Kwon juga menghimbau agar mulai membicarakan dan berfikir tentang IoT dari sisi yang berbeda. Dengan pendekatan kemanusiaan, merangkul berbagai kemungkinan teknologi untuk mengubah hidup dan bekerja sama untuk membawa manfaat bagi masyarakat yang lebih besar lagi.
“Di Samsung, manusia menjadi pusat segalanya dari apa yang kami lakukan dan hal itu menjadi nilai yang tidak terhingga,” ujar Kwon menambahkan.
Di sisi lain, IoT harus menjadi kenyataan dan menjadi kekuatan untuk transformasi secara menyeluruh. Jika saat ini, IoT mengubah kehidupan individual dan membantu nya untuk keseharian di rumah. Ke depan, menggunakan IoT adalah memberikan kemandirian terhadap jutaan masyarakat Amerika bahkan dunia. Kita dapat membuat masyarakat tetap berada di luar rumah sakit dengan perawatan di rumah. Dengan demikian, masyarakat juga akan hidup lebih lama. Benefit ini dan harga yang disimpan untuk sosial tersebut tidak dapat diacuhkan,” sahut Kwon lebih lanjut.
Jika memang Samsung berkeinginan untuk menjadi innovator di semua bidang dengan menggunakan IoT maka produsen ini pun harus memastikan bahwa peralatan yang ada juga harus dapat saling berkomunikasi dengan baik. Artinya, teknologi dapat melakukan koneksi satu dengan lainnya karena kendalanya saat ini adalah teknologi masih menghalangi inovasi dan skala ekonomi pun menjadi terhambat.
Kwon juga mengingatkan bahwa regulasi yang ada pun harus sejalan dengan pengembangan dari IoT ini. Baik dari sisi device maupun platform yang digunakan sehingga dapat saling terkoneksi semua.
Untuk itu, Samsung juga menginisiasi untuk menjadi co-founder dari National Strategi Dialogue yang memungkinkan terjadi kolaborasi lintas sektoral dan membangun partnership. Dialog ini akan dipandu oleh Information Technology Industri Council atau ITI. Dan akan mendesain National IoT Strategy. Baik dari sisi peraturan yang berpihak terhadap keuntungan secara individual, komunitas, inovator dan ekonomi Amerika. (Icha)