Jakarta – Perusahaan telekomunikasi asal Swiss, Swisscom, dikabarkan memiliki rencana untuk mematikan jaringan 2G mereka dan mulai beralih pada jaringan super cepat 5G pada 2020.
Swisscom telah membuat rencana lima tahun ke depan untuk memenuhi meningkatnya volume data melalui jaringan mobile yang meningkat dua kali lipat setiap tahunnya.
Sebagai bagian dari rencana ini, operator mengumumkan bahwa mereka akan menghentikan jaringan 2G mereka pada akhir 2020 untuk refarm frekuensi menuju 4G LTE dan jaringan 5G. Menurut laporan dari Thefastmode (11/10), hanya sekitar 0,5 persen saja lalu lintas data mobile yang saat ini berjalan di jaringan 2G, meskipun teknologi ini memakan 30% dari kapasitas antena yang disediakan.
Perusahaan juga tengah melakukan ujicoba untuk jaringan 4G/LTE untuk lima tahun ke depan guna memenuhi meningkatnya permintaan pelanggan sebelum menggelar jaringan 5G.
Swisscom mengatakan bahwa ia telah meluncurkan LTE Advance di 16 kota dan saat ini sedang menguji kecepatan hingga 450 Mbps. Hal itu dapat dilihat pada kota Fribourg sebagai bagian dari percontohan.
Heinz Herren, Kepala IT Network dan Inovasi Swisscom menyebutkan, “Pelanggan kami ingin memiliki akses jaringan mobile broadband setiap saat dan di mana saja serta ingin mendapatkan kualitas jaringan yang sangat baik dan stabil,” ungkapnya. “Kami akan terus memberikan pelayanan kepada mereka dengan menghadirkan jaringan terbaik di Swiss di masa depan, dan saat ini kami sedang berbenah untuk menyiapkan jaringan tersebut di masa depan.”
Pada saat yang sama, operator juga telah memulai inisiatif untuk meningkatkan kapasitas jaringan di daerah perkotaan dengan melakukan ujicoba pada microcell yang dikembangkan di setiap rumah. Ujicoba yang sedang dilakukan ini bekerja sama dengan Ericsson dan Kathrein dan diharapkan akan siap untuk peluncuran besar-besaran pada tahun 2016.