spot_img
Latest Phone

Garmin Instinct Crossover AMOLED Resmi Hadir di Indonesia

Telko.id - Garmin Indonesia secara resmi meluncurkan dan memperkenalkan...

Garmin Run Indonesia 2025 dan Limbah.id berhasil Kumpulkan Hampir 3 Ton Sampah

Telko.id — Garmin Indonesia sukses menggelar ajang lari tahunan...

Instagram Safety Camp: Peran Orang Tua Kunci Keamanan Digital Remaja

Telko.id - Meta menyelenggarakan Instagram Safety Camp di Indonesia...

Garmin Venu 4 Resmi Dirilis, Bawa Wellness Adaptif ke Indonesia

Telko.id - Garmin secara resmi meluncurkan Venu 4 di...

Strava Integrasikan Kacamata Oakley Meta Vanguard AI untuk Aktivitas

Telko.id - Strava, aplikasi pendukung gaya hidup aktif dengan...

ARTIKEL TERKAIT

Rupiah Melemah, Industri Telekomunikasi Masih Aman

JAKARTA – Melemahnya nilai tukar rupiah atas dolar Amerika Serikat tak bisa dipungkiri telah berimbas pada stabilitas perekonomian Indonesia. Sejumlah sektor industri di tanah air pun terpukul. Tak terkecuali industri Teknologi Informasi dan Komunikasi. Namun, seperti diakui ketua Asosiasi Penyelenggara Telekomunikasi Indonesia (ATSI), Alexander Rusli, pegaruhnya lebih bersifat jangka panjang.

Salah satu alasannya, seperti diungkapkan Alex, adalah dikarenakan investasi yang dilakukan di industri telekomunikasi biasanya tidak langsung terasa di tahun yang sama dengan ketika investasi itu baru dimulai, melainkan baru terasa pada tahun-tahun berikutnya.

“Jadi kalau dibilang ada pengaruh jangka pendek, itu memang tidak ada. Namun jangka panjang pasti. Mungkin 1,5 atau 2 tahun ke depan,” katanya dalam acara Focus Group Discussion “Industri Telko di Tengah Turbulensi Mata Uang” yang diadakan di Kementrian Komunikasi dan Informasi, Jakarta hari ini (7/9/2015).

Hal yang tak jauh berbeda diakui Henri Saparini. Ekonom ECONIT ini bahkan menganjurkan pada para pelaku industri telekomunikasi agar menyiapkan diri untuk jangka panjang.

“Jadi berpikirnya jangan jangka pendek lagi, tetapi sebaliknya. Karena industri ini adalah industri dengan pertumbuhan yang sangat tinggi,” ungkapnya.

Henri menyebutkan, dari sisi sektoral saja industri Teknologi Informasi dan Komunikasi Indonesia masih tumbuh di atas 9 persen, sementara dari segi investasi termasuk yang pertumbuhannya paling tinggi.

“Dengan adanya pelemahan nilai tukar rupiah ini, revenue di TIK kemungkinan masih naik, namun tidak demikian dengan nett profit,” pungkasnya, seraya menyebut ongkos produksi yang meningkat sebagai alasan. [IF]

1 KOMENTAR
  1. iya bagi pengusaha ngak terlalu terpengaruh, tapi bagi kami pekerja telekomunikasi semakin seperti budak, yang tidak di hargai dan di perhatikan dengan resiko pekerjaan kami yang sangat membahayakan..

    ( Pekerja Telekomunikasi )

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

spot_img

ARTIKEL TERBARU