Telko.id – IDC (International Data Corporation) memperkirakan bahwa pendapatan di seluruh dunia untuk produk dan layanan teknologi informasi akan tumbuh dari hampir US$ 2,4 triliun di tahun 2016 menjadi lebih dari US$ 2,7 triliun di tahun 2020 – tingkat pertumbuhan tahunan gabungan (CAGR) sebesar 3,3% untuk perkiraan periode 2015-2020.
Menurut IDC, perkiraan ini melihat momentum positif di industri besar seperti jasa keuangan dan manufaktur, di mana perusahaan terus berinvestasi dalam solusi awan, mobilitas, dan Big Data sebagai bagian dari upaya transformasi digital mereka.
Industri telekomunikasi diperkirakan akan tetap relatif lamban, meskipun tingkat pengeluaran diharapkan secara bertahap meningkat dibandingkan dengan beberapa tahun terakhir, lapor convergedigest, Selasa (230/8).
Gabungan dari keempat industri ini, termasuk perbankan, manufaktur diskrit, proses manufaktur, dan telekomunikasi, yang juga merupakan industri dengan pengeluaran IT terbesar, akan menghasilkan hampir sepertiga dari pendapatan IT di seluruh dunia.
“Sementara sektor konsumer dan publik telah menyumbang pengeluaran TI secara keseluruhan sejauh ini di tahun 2016, kami melihat momentum kuat dalam industri kunci lainnya termasuk jasa keuangan dan manufaktur,” kata Stephen Minton, wakil presiden, Customer Insights and Analysis at IDC.
Ia melanjutkan, investasi perusahaan dalam inisiatif berbasis proyek baru, termasuk analisis data dan aplikasi kolaboratif, tetap kuat dan perusahaan menengah telah sangat gesit ketika berurusan dengan adopsi teknologi dan solusi ketiga platform yang dimaksud.
“Dengan asumsi perekonomian tetap stabil pada tahun 2017, usaha kecil juga akan mulai menggunakan ketiga platform ini dalam jumlah yang lebih besar,” katanya.