Telko.id – Qualcomm Technologies Inc baru saja menandatangani nota kesepahaman untuk penjualan dengan beberapa vendor smartphone China papan atas yakni Lenovo Group, Guangdong OPPO Mobile Telecommunications Corp, Vivo Communication Technology dan Xiaomi Communications seperti dilansir dari Reuters.
Keempat vendor smartphone tersebut sudah menyatakan minatnya untuk membeli komponen Qualcomm dengan nilai total tidak kurang dari $ 2 miliar selama tiga tahun, kata pembuat chip A.S.
Perjanjian yang tidak mengikat akan tunduk pada kesepakatan lebih lanjut dan mencakup teknologi yang berkaitan dengan komponen RF Front-End, Qualcomm mengatakan dalam sebuah pernyataan.
Perusahaan juga sepakat untuk bekerja sama dalam mengembangkan perangkat komersial yang sesuai dengan 5G pada tahun 2019.
Perusahaan mengumumkan perjanjian multi-tahun pada acara yang diselenggarakan oleh Qualcomm di Beijing yang dihadiri oleh ketua dan CEO perusahaan A.S.
Pada acara tersebut perwakilan dari perusahaan China menyatakan kekhawatiran bahwa kemungkinan akuisisi Qualcomm oleh Broadcom dapat merugikan investasi teknologi chip.
Sebagai informasi, Broadcom pada bulan November membuat tawaran $ 103 miliar yang tidak diminta untuk Qualcomm, yang menurut Qualcomm undervalues.
Penggabungan potensial kemungkinan akan menghadapi pengawasan ketat di China, di mana Qualcomm telah didenda sebelumnya mengenai masalah anti-trust dan di mana pemerintah mempromosikan produksi chip lokal.
China bertujuan untuk menjadi pembuat chip global yang dominan pada tahun 2030 dan telah mengalokasikan dana publik yang luas untuk mendukung perusahaan lokal.
“Saya terkejut dengan reaksi beberapa pelanggan tersebut, tapi mungkin ini yang Anda harapkan,” kata Presiden Qualcomm Cristiano Amon kepada media.
China saat ini merupakan pasar kedua terbesar Qualcomm namun akan segera menjadi pasar utamanya, kata Amon. (Icha)