Telko.id – Salah satu penyedia solusi open source, Redhat. Mengumumkan peningkatan pada pendapatan total mereka di Q4 pada tahun anggaran mereka yang berakhir pada bulan februari tahun ini.
Secara keseluruhan, jumlah pendapatan mereka naik sebesar 17% secara year-on-year atau setara dengan USD 544 juta.
Adalah Jim Whitehurst, Presiden dan Chief Executive Officer Red Hat yang mengungkapkan bahwa kenaikan pendapatan mereka di sebabkan oleh banyaknya perusahaan saat ini yang telah mengadopsi sistem Cloud Hybrid dan open source pada bisnis mereka.
“Perusahaan-perusahaan yang semakin banyak mengadopsi infrastruktur cloud hibrid dan teknologi open source mendorong hasil finansial kami yang kuat. Kuartal keempat menandai peningkatan pendapatan kami selama 56 kuartal berturut-turut, yang berkontribusi terhadap tahun anggaran Red Hat perdana yang melampaui dua miliar dolar dalam total pendapatan,” ujar Whitehurst.
Selain itu, Ia juga mengungkapkan kecenderungan pelanggan yang semakin menginginkan teknologi yang memodernisasi manajemen pengembangan, penyebaran dan life-cycle aplikasi di seluruh lingkungan cloud hibrid. “Banyak pelanggan yang bergantung pada Red Hat dalam menyediakan baik infrastruktur maupun platform pengembangan aplikasi untuk menjalankan aplikasi perusahaan mereka secara konsisten dan handal di seluruh lingkungan cloud fisik, virtual, private dan cloud publik.” tuturnya.
Sementara itu, Frank Calderoni, Executive Vice President, Operations and Chief Financial Officer Red Hat menyebutkan, “Kuartal keempat merupakan suatu penutupan yang kukuh untuk tahun ini karena hasil kami melampaui pedoman kami.Kami mempertahankan tingkat eksekusi yang tinggi selama tahun anggaran ini, yang berkontribusi terhadap lebih dari 20% peningkatan pendapatan dalam nilai tukar tetap pada setiap kuartalnya. Kinerja ini juga mendorong tercapainya rekor jaminan simpanan sebesar 2,13 miliar dolar, naik 15% year-over-year, dan memberikan kami visibilitas yang berarti akan pendapatan di masa mendatang,”
Calderoni menambahkan, momentum bisnis mereka juga mendorong arus kas tahunan sebesar 716 juta dolar, atau naik sekitar 15% dan menggambarkan margin arus kas operasional sebanyak kira-kira 35% selama lima tahun berturut-turut.
Nampaknya, kecenderungan para pebisnis di semua sektor yang mulai beralih ke cloud dan transformasi digital memberikan sebuah angin segar bagi penyedia solusi seperti Redhat. Digitalisasi yang merupakan sebuah keharusan juga menjadi cambuk bagi para decision maker di perusahaan untuk segera beralih ke tren tersebut. Namun sayangnya, pihak Redhat tidak menyebutkan dari industri mana permintaan cloud hybrid ini di dapatkan.