spot_img
Latest Phone

Huawei Watch D2, Bisa Pantau Tekanan Darah 24 Jam

Telko.id - Huawei resmi menghadirkan Huawei Watch D2 di...

Yuk Bikin Galaxy Z Flip6 Jadi Stand Out dengan Flipsuit Case

Telko.id - Huawei resmi memperkenalkan Huawei MatePad Pro 12.2-inch,...

Oppo Pad Air2

Oppo Reno11 Pro (China)

Tecno Spark 20

ARTIKEL TERKAIT

Presiden: Palapa Ring Segera Diselesaikan!

Telko.id – Presiden Republik Indonesia Joko Widodo mendorong agar Proyek Palapa Ring segera diselesaikan. “Saya sampaikan secepat-cepatnya Palapa Ring diselesaikan, bisa kita gunakan untuk bangsa, negara, dan rakyat Indonesia” katanya di Istana Negara, Jakarta, Kamis (29/09/2016).
Menurut Presiden, percepatan pembangunan jaringan serat optik yang menghubungkan seluruh kabupaten dan kota di Indonesia itu akan dapat meningkatkan daya saing Indonesia terhadap negara lain.

”Semuanya harus disiapkan secara cepat sehingga kita nanti punya ritel dan logistic platform sendiri yang betul-betul head to head, bisa bersaing dengan negara lain, dan kita tidak ditinggal atau diserang,” ujar presiden menambahkan.

Presiden Joko Widodo mengatakan negara Indonesia yang memiliki 17.000 pulau memerlukan jaringan serat optik untuk menjangkau semua pulau, baik untuk telekomunikasi maupun untuk dagang e-commerce. “Konektivitas tidak hanya tol laut. Konektivitas tidak hanya pelabuhan dan jalan tol. Tol Informasi juga sangat diperlukan untuk jangkauan ke depan,” tuturnya.

Presiden menegaskan upaya membangun tol informasi yang menyatukan pulau-pulau di Indonesia melalui jaringan telekomunkasi akan dapat mendorong pengembangan usaha kecil menengah dan pertanian.“Begitu platform disiapkan, industri-industri kecil dan produk-produk petani dan nelayan bisa disatukan,” tegasnya.

Pada kesempatan yang sama, Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara mengatakan pembangunan telekomunikasi di Indonesia masih berjalan terus untuk menyatukan Indonesia dan pemerataan akses telekomunikasi di Indonesia. “Dari sisi infrastruktur, dari 514 kabupaten, baru 400 kabupaten dan kota yang terhubung dengan pita lebar. Kesenjangan ini yang harus kita rekatkan sehingga kita betul-betul bersatu nasional dari seluruh pelosok Indonesia,” ujar Rudiantara dalam acara Financial Close Proyek dan Penandatanganan Perjanjian Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) Proyek Palapa Ring di Istana Negara, Jakarta, Kamis (29/09/2016).

Menurut Rudiantara, pemerataan akses melalui pembangunan Palapa Ring diharapkan dapat meningkatkan kecepatan akses sekaligus menurunkan harga konektivitas, khususnya di kawasan timur Indonesia. “Saudara kita yang di Timur (khususnya Papua dan Maluku) menikmati 1/20 kecepatan internet dibandingkan kita di Jakarta,” kata Rudiantara seraya menjelaskan dari segi harga akses di kawasan timur 65% lebih mahal dibandingkan dengan Jakarta.

Proyek Palapa Ring merupakan upaya pemerintah dalam dalam pemenuhan kebutuhan infrastruktur publik khususnya sektor telekomunikasi serta percepatan pelaksanaan Proyek Infrastruktur Strategis atau Prioritas Nasional sebagaimana tercantum dalam Perpres No. 3 Tahun 2016 tentang Percepatan Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional.

Proyek Palapa Ring terbagi menjadi tiga paket diantaranya: Paket Barat akan menjangkau wilayah Riau dan Kepulauan Riau (sampai dengan Pulau Natuna) dengan total panjang kabel serat optik sekitar 1.980 km; Paket Tengah akan menjangkau wilayah Kalimantan, Sulawesi, dan Maluku Utara (sampai dengan Kep. Sangihe-Talaud) dengan total panjang kabel serat optik sekitar 2.647 km; dan Paket Timur menjangkau wilayah Nusa Tenggara Timur, Maluku, Papua Barat, dan Papua (sampai dengan pedalaman Papua) dengan total panjang kabel serat optik sekitar 8.454 km.

“Besar nilai atau value dari pengoperasian Paket Palapa Ring Timur selama 15 tahun yaitu sebesar Rp 14 triliun” kata Rudiantara. Harapannya, Kepulauan Natuna pada pertengahan 2017, sudah tersambung dalam jaringan Palapa Ring. “Wilayah-wilayah lainnya diharapkan selesai pada akhir 2018 s.d. akhir 2019,” jelasnya.

Dalam Proyek Palapa Ring Paket Timur, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) bertindak selaku Penanggung Jawab Proyek Kerjasama (PJPK) dan PT Palapa Timur Telematika (PT PTT) menjadi Badan Usaha Pelaksana yang dibentuk oleh konsorsium Moratelindo, IBS, dan Smart Telecom. 

Sebagai bagian dari penandatanganan perjanjian kerjasama ini, dilakukan juga penandatanganan Perjanjian Penjaminan antara PT PTT dan PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (Persero)/PT PII sebagai pelaksana single window policy penyediaan penjaminan pemerintah untuk proyek infrastuktur yang dikerjasamakan dengan swasta. Selain itu disepakati pula Perjanjian Regres antara PT PII dengan Kemkominfo selaku PJPK.

Dengan penandatanganan Proyek Palapa Ring Paket Timur yang merupakan Paket terakhir setelah Paket Barat dan Tengah, maka Pemerintah akan membantu masyarakat Indonesia dalam pemerataan penyediaan akses broadband di seluruh Indonesia. Kehadiran Palapa Ring juga akan memberikan peluang bisnis baru bagi industri Usaha Kecil Menengah (UKM) di pelosok daerah, meningkatkan pendidikan melalui fasilitas internet dan dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat lewat kegiatan ekonomi digital. (Icha)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

spot_img

ARTIKEL TERBARU