spot_img
Latest Phone

Garmin Venu 4 Resmi Dirilis, Bawa Wellness Adaptif ke Indonesia

Telko.id - Garmin secara resmi meluncurkan Venu 4 di...

Strava Integrasikan Kacamata Oakley Meta Vanguard AI untuk Aktivitas

Telko.id - Strava, aplikasi pendukung gaya hidup aktif dengan...

Garmin Run Indonesia 2025 Sukses, 7.000 Peserta Dukung Keberlanjutan

Telko.id - Garmin Run Indonesia 2025 sukses digelar di...

Deretan Wearables Terbaru Apple, iPhone 17 Bukan Satu-Satunya

Telko.id – Selain iPhone 17 Series, pada perhelatan Apple...

Apple Rilis iPhone 17 Series, Ini Bocoran Harga dan Spesifikasinya

Telko.id – Apple akhirnya resmi meluncurkan iPhone 17 Series...

ARTIKEL TERKAIT

Oracle: Cloud akan Dominasi Belanja IT Global di 2025

Telko.id – Selama dekade berikutnya, Oracle Corp memperkirakan akan terjadi penurunan tajam dalam belanja bisnis TI tradisional di seluruh dunia, membuka jalan untuk layanan cloud dan meninggalkan lebih banyak ruang untuk inovasi ketimbang perawatan hardware dan software.

Prediksi ini datang setelah Oracle Corp mengakuisisi start up milik dua teknisi India, Rohit Gupta dan Ganesh Kirti. Start up yang berbasis di AS ini bergerak di bidang keamanan cloud.

“Pada tahun 2025, 80 persen dari anggaran TI akan dihabiskan untuk cloud, dan bukan pada TI tradisional. Hampir semua aplikasi baru akan berada di aplikasi SaaS (Software as a Service) pada tahun 2025,” kata CEO Oracle Corp Mark V. Hurd, seperti dilansir ETTech, Kamis (22/9).

Ia menjelaskan, belanja infrastruktur cloud akan terus meningkat. Dan tidak akan lagi linear, melainkan geometris dalam hal kecepatan.

Perusahaan yang bermarkas di AS, yang mengklaim sebagai perusahaan cloud yang paling cepat berkembang ini melaporkan bahwa 82 persen pertumbuhan pendapatan SaaS-nya dan layanan terkait berada di angka US$ 815 juta untuk kuartal Juni-Agustus.

Ke depan, Oracle, yang memiliki total 20.000 pelanggan cloud, mengatakan bahwa akan semakin banyak perusahaan yang mengandalkan cloud. Apalagi mengingat tak ada lagi masalah keamanan di cloud, yang merupakan perhatian utama untuk masa depan.

“Aku merasa satu hal penting lainnya yang hampir semua orang sebutkan dalam konteks pengambilan keputusan saat akan pindah ke cloud adalah keamanan,” katanya.

Dengan pergeseran ke layanan cloud, Hurd menambahkan, jumlah pusat data milik perusahaan juga akan turun 80 persen pada tahun 2025.

“Dampak teknisnya, bukan hanya inovasi yang datang dengan itu, tetapi juga perubahan dalam model bisnis. Akan ada peningkatan geometris dalam jumlah kecepatan yang diadopsi bisnis,” pungkasnya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

spot_img

ARTIKEL TERBARU