Telko.id – Nama besar Nokia di industri ponsel memang masih banyak diingat oleh masuarakat dunia. Maklum saja, merek ini sempat menjadi raja di bisnis ini. Namun, ketika perusahaan asal Finlandia ini begitu ‘arogan’ tidak mau mengikuti arus industri untuk masuk ke operating system Android, lama kelamaan, produk nya bukan menjadi pilihan lagi.
Ternyata, nama besar itu masih terus ‘menggelayut’ di benak para pembesar Nokia hingga kini, sehingga Nokia pun masih nafsu untuk masuk kembali ke pasar ponsel dunia. Seperti apa strateginya?
Salah satu langkah strategis yang dilakukan adalah menandatangani kesepakatan atas hak kekayaan intelektual dan merek pada HMD Global untuk menciptakan ponsel dan tablet selular merek Nokia generasi baru. Kesepakatan ini berlaku 10 tahun. Dan Nokia Technologies akan menerima pembayaran royalti dari HMD dari penjualan.
“Hari ini menandai awal dari babak baru yang menarik dari merek Nokia dalam sebuah industri di mana nama Nokia bertahan sebagai ikon sejati. Kerjasama ini memungkinkan kami untuk berpartisipasi di salah satu pasar elektronik konsumen terbesar di dunia seraya tetap setia kepada model bisnis lisensi kami,” ujar Ramzi Haidamus, Presiden Nokia Technologies menjelaskan dalam release tertulisnya.
“Kami akan bekerja bersama para provider kelas dunia di bidang manufaktur dan distribusi agar dapat bergerak dengan cepat serta memenuhi keinginan konsumen,” Arto Nummela, akan ditunjuk sebagai CEO di HMD menjelaskan.
Selanjutnya, HMD dan Nokia Technolohies menandatangani kesepakatan dengan FIH Mobile Limited (FIH), sebuah anak perusahaan dari Hon Pai Precision Industries (merek dagang Foxconn Technology Group), sisa dari aset-aset bisnis ponsel fitur Microsoft, termasuk manufaktur, penjualan dan distribusi, akan diakuisisi oleh FIH.
Kolaborasi ini dilakukan untuk mendukung pembangunan bisnis global ponsel dan tablet merek Nokia. Kesepakatan ini akan memberikan HMD kontrol operasional penuh atas penjualan, pemasaran dan distribusi dari ponsel dan tablet merek Nokia, serta akses eksklusif ke jaringan pemasaran dan distribusi unggulan global yang akan diakuisisi oleh FIH dari Microsoft, akses ke manufaktur perangkat, rantai suplai dan kemampuan teknis terkemuka di dunia dari FIH, serta akses ke berbagai teknologi dan komponen selular yang jumlahnya terus meningkat.
Akankah langkah korporasi dari Nokia ini akan membawa hasil dan sukses seperti beberapa tahun lalu? Masih perlu pembuktian terlebih dahulu, apakah produk yang dihasilkan nantinya memang sesuai dengan trend dan selera para konsumen dunia yang sekarang ini masih ‘gandrung’ operating system Android dan iOS. Lalu, apakah masih akan tetap menggunakan OS Microsoft ‘gaya’ lama yang kurang digemari? Sabar, kita tunggu saja produk yang katanya merupakan Nokia generasi baru itu. (Icha)