spot_img
Latest Phone

Bocoran Samsung Galaxy Watch8: Desain Baru, Tapi Kecepatan Isi Daya Masih Sama?

Telko.id - Bocoran resmi dari sertifikasi 3C di China...

Garmin Instinct 3 Tactical Edition: Smartwatch Tangguh untuk Misi Ekstrem

Telko.id - Garmin baru saja menghadirkan Instinct 3 –...

ASUS Vivobook S14: Laptop AI 45+ TOPS untuk Produktivitas Tanpa Batas

Telko.id - ASUS Vivobook S14 (S3407QA), laptop terbaru yang...

Garmin vívoactive 6, Tak Sekadar Pintar, Dukung Gaya Hidup Aktif dan Tampil Lebih Gaya

Telko.id - Garmin Indonesia memperkenalkan vívoactive 6, smartwatch wellness...

Lebih Bugar Setelah Lebaran dengan Smartwatch Garmin

Telko.id - Pernahkah Anda merasa tubuh terasa berat dan...

ARTIKEL TERKAIT

Nokia Ajak Semua Pemain Buat Standarisasi IoT

Internet of Things memang memiliki prospek bisnis yang diluar biasa. Sayang, dibalik itu semua, masih banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan. Terutama masalah interface. Maklum saja, pada bisnis IoT ini bukan hanya teknologi telekomunikasi saja yang terlihat, tetapi juga pemain dari industry lainnya, termasuk juga para pengembang aplikasi. Jika tidak ada standarisasi maka koneksi dengan beberapa teknologi yang lintas industry pun akan menjadi kendala.

Nokia Network adalah salah satu yang concern terhadap masalah ini. Itu sebabnya, Nokia mengajak para pemain dunia bekerjasama untuk mencari solusi untuk open interfaces dan standard-based interoperability. Mulai dari operator, organisasi penelitian, vendor komunikasi dan pemain industri kunci lainnya untuk mengeksplorasi model bisnis, mengidentifikasi kebutuhan teknologi dan merekomendasikan kerangka kerja untuk standarisasi dalam menyebarkan end-to-end IOT. Dengan demikian, peluang bisnis pun dapat digarap lebih maksimal.

Sebenarnya sudah ada standarisasi dari 3GPP. Namun, standarisasi tersebut berbasis selular untuk koneksi IoT pada area yang luas dan beberapa teknologi lain untuk standar komunikasi jarak pendek. Sayang, dari standarisasi yang ada ternyata beberapa area belum tersentuh. Area tersebut adalah pemberdaayaan aplikasi, analisis, keamanan, pemetaan lokasi, posisi dalam ruangan dan smart sensor. Semua nya variable yang penting tetapi ternyata tidak saling support.

Itu sebabnya, standarisasi tersebut perlu diperluas sehingga para pemain mampu untuk membuat open interfaces yang akan membantu semua para pemain dalam mewujudkan potensi bisnis IOT lebih optimal. Standar umum dan open interfaces ini juga akan membantu dalam menghindari potensi fragmentasi pasar yang disebabkan oleh penyebaran solusi proprietary individu.

Nokia Networks sendiri sudah melakukan beberapa kerjasama untuk memaksimalkan potensi IoT ini. Seperti beberapa waktu lalu, Nokia, Ericsson dan Intel Corporation yang bersama-sama menudukung Narrow Band Long Term Evolution (NB-LTE) sebagai solusi koneksi wireless yang efektif untuk IoT.

Kemudian, Nokia juga sudah bekerjasama dengan AirFrame Data Center Solution yang akan membuat open platform untuk mengawinkan antara telekomunikasi, IT dan IoT application.

Di Korea Selatan, Nokia bekerjasama dengan salah satu operator sepakat untuk mendirikan laboratorium IOT pertama di Korea Selatan untuk menyediakan keahlian teknis IOT. Hal ini dilakukan untuk supporting pada perusahaan mitra kecil dan menengah. (Icha)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

spot_img

ARTIKEL TERBARU