Telko.id – PHK sepertinya menjadi kalau keluar terakhir yang ditempuh perusahaan dengan kinerja kurang menyenangkan setahun belakangan ini. Yahoo, dalam hal ini menjadi salah satu diantaranya. Perusahaan internet yang berbasis di California ini memutuskan untuk merumahkan sekitar 1.700 karyawan (15%) dan ‘membuang’ layanan-layanan yang dianggap tidak menguntungkan.
CEO Yahoo, Marissa Mayer berharap untuk menjual beberapa layanan yang dimaksud dengan harga sekitar USD 1 miliar, meskipun ia tidak mengidentifikasi layanan tersebut. Dalam keterangan yang diberikannya kepada beberapa pemegang saham, Mayer juga mengatakan bahwa dewan direksi Yahoo akan memikirkan “alternatif strategis” yang memungkinkan penjualan semua operasi perusahaan Internet itu.
Analis telah berspekulasi bahwa Verizon, AT&T dan Comcast mungkin tertarik untuk membeli bisnis utama Yahoo. Demikian dilaporkan Phys, Rabu (3/2).
Mayer mengaku yakin bahwa rencananya untuk menjalankan Yahoo sebagai perusahaan yang lebih kecil dan lebih fokus secara dramatis akan mencerahkan masa depan dan meningkatkan daya saing perusahaan, disamping tentunya daya tarik untuk pengguna, pengiklan, dan mitra-mitra.
Pemotongan jumlah karyawan ini bisa jadi adalah kesempatan terakhir Mayer untuk meyakinkan pemegang saham bahwa dia telah menemukan cara untuk menghidupkan kembali pertumbuhan perusahaan setelah tiga tahun belakangan diterjang badai.
Beberapa pemegang saham Yahoo yang paling vokal, seperti SpringOwl Asset Management, sudah menyimpulkan bahwa Mayer juga harus diberhentikan. Namun Mayer, yang tak lain merupakan mantan bintang di Google yang membantu Google melampaui Yahoo, belum menunjukkan indikasi bahwa dia berniat untuk mengundurkan diri.
Yahoo sendiri, setelah pemecatan massal selesai pada akhir Maret, diperkirakan masih akan memiliki sekitar 9.000 pekerja. Jumlah yang dianggap SpringOwl masih tiga kali lebih banyak dari yang seharusnya dipekerjakan perusahaan.
“Kami ingin melihat harga saham yang lebih tinggi, dan kami pikir Marissa dan tim manajemennya saat ini telah menjadi halangan untuk itu,” kata Eric Jackson, managing director SpringOwl.
Seperti diketahui, saham Yahoo merosot 25 sen menjadi USD 28,81 dalam perpanjangan perdagangan setelah rincian Mayer mengenai upaya turnaround terbaru keluar.
Pendapatan Yahoo telah menyusut dalam masa pemerintahan Mayer, meskipun dia telah menghabiskan lebih dari USD 3 miliar untuk membeli lebih dari 40 perusahaan, disamping membawa bakat baru dan mengembangkan aplikasi mobile dan layanan lain yang dirancang untuk menarik lebih banyak lalu lintas dan pengiklan.
Penurunan ini terus bertahan sementara pengiklan telah terus meningkatkan upaya pemasaran digital mereka. Sebagian besar uang tersebut mengalir ke Google dan Facebook – dua perusahaan yang sebelumnya jauh lebih kecil dibandingkan dengan Yahoo Inc yang kini berusia 20 tahun.