Telko.id – Operator jaringan telekomunikasi India cenderung mengekang partisipasi mereka selama lelang spektrum yang akan datang karena utang mereka yang terbilang besar.
Sementara itu, lelang Spektrum yang akan dilakukan pada bulan Juni / Juli 2016, akan menyebabkan penambahakan utang mereka menjadi Rs 460.000 crore, ucap lembaga Credit Rating ICRA.
Sekedar informasi, Para pemain Telko teratas, yang diharapkan untuk berpartisipasi dalam lelang spektrum ini adalah Bharti Airtel, Idea Cellular, Vodafone dan Reliance Jio Infocomm.
“Mengingat perkiraan tingkat partisipasi dalam lelang, utang industri akan naik menjadi sekitar Rs 460.000 crore, akan semakin menekank struktur modal industri dan memperburuk metrik perlindungan utang,” kata Sabyasachi Majumdar, wakil presiden senior ICRA, Corporate Ratings Sektor .
Dilaporkan TelecomLead (18/3), penjualan spektrum diharapkan akan bernilai sebesar Rs60.000 sampai Rs80.000 crore. Sementara tingkat utang konsolidasi industri telekomunikasi naik dari Rs 290.000 crore per Maret 2014 menjadi sekitar Rs 380.000 crore pada Desember 2015. Kenaikan utang ini sejatinya dapat memperburuk tingkat utang / OPBDITA bruto industri sekitar 6,5 kali lipat.
Industri telekomunikasi diperkirakan akan menghadapi tekanan cashflow dan dengan demikian membutuhkan dana tambahan untuk mempertahankan roll out momentum jaringan seluler mereka. Beberapa perusahaan telekomunikasi telah mengambil langkah anorganik dengan menjual saham di aset tertentu, yang, jika berhasil, dapat memberikan sekitar Rs 30.000 crore untuk industri.
tekanan ARPU
Rata-rata Pendapatan kotor Per User (ARPU) milik para operator di India turun, dari Rs 183 di Q3 2015 menjadi Rs 173 di Q4 2015. Sementara untuk data ARPU tumbuh dari Rs 145 menjadi Rs 162 selama periode laporan, sementara untuk Voice ARPU semakin tergerus, dari Rs 140 menjadi Rs 127.
Data ARPU telekomunikasi didorong oleh peningkatan penggunaan, sedangkan realisasi tetap di bawah tekanan. Pertumbuhan basis pelanggan mobile dan penggunaan diharapkan dapat memperlambat, meskipun realisasi tidak diharapkan tumbuh secara material.
Masuknya Reliance Jio Infocomm, perusahaan 4G dari Mukesh Ambani, diharapkan dapat mendorong sebuah kompetisi dan dapat menurunkan pendapatan dari segi Voice dan data dari pemain lainnya. Yang mana seperti diketahui memang telah terjadi penurunan pendapatan dari masing-masing operator di India. Berbicara mengenai persaingan, Vodafone dan Bharti Airtel akan mengumumkan kampanye pemasaran 4G mereka minggu ini. Sementara Idea Cellular akan mengikuti setelahnya.
Persaingan ini sejatinya dapat memberikan stimulus dari setiap operator untuk ikut dalam lelang spektrum, namun jika melihat dari total hutang mereka, rasanya para pemain telko ini perlu berfikir ulang terkait rencana tersebut.
Penawaran merger spektrum, dapat menyebabkan konsolidasi di sektor ini dan merupakan sebuah harapan. Perusahaan telekomunikasi kecil ingin menjual kepemilikan spektrum yang tidak mereka gunakan kepada pemain yang lebih besar dan tertarik dalam peningkatan spektrum yang tentunya dapat mendatangkan efisiensi jaringan. Solusi ini mungkin akan digunakan oleh operator di India, mengingat jika mengikuti lelang spektrum secara Nasional, harga yang dipatok oleh Pemerintah mereka sangatlah tinggi.
Bharti Airtel dan Videocon Telecom mengumumkan kesepakatan spektrum mereka minggu ini. Dengan Aircel, Tata Docomo, akan menghadapi tekanan lanjutan di pasar telekomunikasi India.