Telko.id – Perdana Menteri India telah setuju untuk merogoh kocek sebesar Rp 2 Triliun untuk kabel bawah laut yang menghubungkan daratan dan pulau-pulau Andaman, sebuah kelompok yang terisolasi dari beberapa ratus pulau di Teluk Benggala.
Kabel itu akan membentang dari kota Chennai ke Port Blair, ibukota dari kumpulan pulau itu, dan ke lima pulau-pulau terdekat.
Perdana Menteri Narendra Modi dan kabinetnya telah menyetujui proyek ini, yang diperkirakan akan menelan biaya sekitar Rs 11 miliar (Rp 2 Triliun) dan kemungkinan akan selesai pada Desember 2018. Jumlah tersebut termasuk biaya operasi selama lima tahun.
Dilaporkan GTB, Selasa (27/9), keputusan itu diambil sebagai bagian dari proyek pengembangan pulau-pulau, yang dipandang memiliki potensi pariwisata.
Kantor perdana menteri mengatakan kabel ini akan “melengkapi pulau Andaman & Nicobar dengan bandwidth dan konektivitas telekomunikasi yang sesuai untuk pelaksanaan inisiatif e-governance; pendirian perusahaan dan fasilitas e-commerce.”
“Ini juga akan memungkinkan penyediaan dukungan yang memadai untuk lembaga pendidikan untuk berbagi pengetahuan, ketersediaan lapangan kerja dan memenuhi visi Digital India,” lanjut kantor perdana menteri lagi.
Selama ini, pulau-pulau tersebut, yang memiliki penduduk hanya 340.000, terhubung ke India dan seluruh dunia hanya dengan satelit, dengan bandwidth terbatas.
Pulau-pulau yang akan dihubungkan ke Port Blair dan Chennai adalah Little Andaman, Car Nicobar, Havelock, Kamorta dan Great Nicobar.
“Penyediaan fasilitas telekomunikasi yang aman, handal, kuat, dan terjangkau di pulau-pulau ini sangat penting dari sudut pandang strategis untuk negara dan juga merupakan syarat penting bagi pembangunan sosial-ekonomi dari pulau-pulau,” kata kantor Modi.
Pemerintah India sejauh ini tidak memberi informasi tentang perusahaan mana yang akan terlibat dalam pembangunan.