Jakarta – Bisnis di bidang Internet of Things memang terbuka lebar untuk dapat merambah ke industry lainnya. Bukan hanya pada industry pokok yang digeluti saja. Potensi nya pun diperkirakan akan sangat besar sekali. IBM melihat bahwa informasi tentang cuaca pun akan memberikan peluang revenue yang menjanjikan. Itu sebabnya, IMB membeli The Weather Company, sebuah perusahaan yang berkecimpung dibidang prakiraan cuaca ternama di dunia.
Yang akan diakusisi adalah The Weather Company’s B2B, mobile dan property cloud-based web, termasuk WSI, weather.com, weather underground, dan brand The Weather Company. Tapi untuk segment TV tidak ikut di akusisi. Hanya saja, lisensi data prakiraan cuaca dan analisis nya berada di bawah IBM dan dikontrak kan dalam jangka waktu yang panjang.
Kombinasi dari teknologi dan pengalaman bertahun-tahun dari kedua perusahaan akan menjadi dasar untuk unit Watson IoT yang baru dan platform Watson IoT Cloud. IBM sendiri sudah berkomitmen untuk investasi di layanan tersebut sejak Maret 2015 lalu sebesar $ 3 miliar.
Sebagai informasi, layanan atau aplikasi dari The Weather Company ini digunakan 4 kali sehari di Amerika dan melayani 26 miliar pertanyaan yang berbasis cloud web service. Jadi, sudah tentu, aksi korporate ini akan memberikan kebaikan bagi kedua perusahaan.
Dengan akusisi maka IBM sangat yakin akan menjadi tidak akan tersaingi di bisnis Internet of Things. “Langkah ini akan memberikan keunggulan kompetitif yang signifikan pada kami karena akan menghubungkan bisnis dan sensor data dengan cuaca dan informasi terkait secara real time,” ujar John Kelly, Wakil Presiden Senior, IBM Solusi Portofolio dan Penelitian menjelaskan.
Selanjutnya, John juga menyebutkan bahwa platform Cloud yang kuat ini juga akan mempersenjatai IBM di seluruh industri dengan wawasan multimodal yang akan mendalam sehingga akan membantu perusahaan untuk bisnis ke depannya yang lebih jelas.
Setelah usasi proses akusisi ini maka produk dan teknologi asset milik The Weather Company pun akan dimiliki IBM. Termasuk di dalamnya para ahli ilmu pengetahuan dana metereologi terkemuka di dunia, kemampuan prakiraan dan platform cloud bervolume besar, proses analisis dan mendistribusikan data secara berskala dan real time. Kecanggihan dari peralatan yang dimiliki perusahaan adalah menganalisis data dari 3 miliar titik, lebih dari 40 juta smartphone dan 50.000 penerbangan pesawat per hari. Dengan kemampuan tersebut maka perusahaan ini dapat mendistribusikan layanan data ke lebih dari 5000 klien di media, penerbangan, energi, asuransi dan industri pemerintah.
Properti web dan mobile milik The Weather Perusahaan mampu menangani tujuh kali volume mesin pencari terkemuka di dunia dan mampu melayani 82 juta unique visitor setiap bulannya. IBM pun akan mengembangkan platform digital advertising baru sehingga dapat memperoleh tambahan konsumen dan solusi bisnis yang disponsori oleh iklan.
“Ke depan, kami melihat bahwa akan banyak perkembangan yang berkaitan dengan kombinasi ilmu atmosfer, ilmu komputer dan analisis,” ujar David Kenny, Chairman dan CEO, The Weather Company menjelaskan.
Internet of Things akan mengubah cara pandang industry dalam beroperasi. Misalnya, prakiraan analisis cuaca ditambah dengan analisis real-time yang berasal dari chatting di media sosial, informasi transportasi dan yang dimiliki oleh IBM akan membantu para pengusaha untuk menyediakan ketersediaan barang sesuai dengan kebutuhan. Maskapai pun akan dapat menghemat jutaan dolar per tahun dengan menekan beberapa real-time dan sumber data historis untuk mengoptimalkan konsumsi bahan bakar, mengurangi penundaan dan kemacetan bandara, dan meningkatkan keselamatan penumpang ketika ada kondisi yang mengganggu.
Dalam press release IBM, nilai corporate action ini belum terbuka. Namun, berdasarkan informasi yang dituliskan oleh Wall Street Journal, proses akusisi ini memang belum terbuka hanya saja, diperkirakan nilai corporate action IBM ini mencapai lebih dari $2 Miliar. (Icha)