Telko.id – Huawei’s annual analyst summit memaparkan perihal terminologi baru yakni Big Video. seperti NB-IOT dan pengulangan sebuah tantangan abadi seperti latency, dan melonjaknya pertumbuhan data di semua sektor.
“Segala sesuatu yang kita lakukan dirancang untuk mengatasi pertumbuhan eksplosif dalam lalu lintas data,” kata Eric Xu, deputy chairman of the board and rotating CEO, dalam sesi tanya jawab setelah keynote pembukaan. Xu mengatakan bahwa volume lalu lintas data di masa depan akan menjadi sebesar Samudra Pasifik.
Ia menambahkan bahwa perangkat keras dan inisiatif cloud enterprise yang juga diarahkan oleh lalu lintas data, seperti dilaporkan oleh TelecomAsia (15/4).
Xu memperkenalkan strategi “All Cloud” Huawei selama keynote, dan menyebutkan, “Sepuluh tahun terakhir ini semua tentang IP, sepuluh tahun berikutnya semua tentang cloud, strategi cloud terbaru perusahaan berfokus pada peningkatan pengalaman end user serta juga akan melibatkan ‘cloudification penuh’ dari produk dan aplikasi selama dua hingga tiga tahun ke depan.” Ujar Xu.
Narrowband IOT
NB-IOT adalah gagasan terbaru di Internet of Things. Sebuah konsensus membangun antara operator di seluruh Internet narrowband of Things (NB-IOT), teknologi baru untuk penyebaran jaringan LPWA (Low Power wide-area). Sekadar informasi, teknologi ini dirancang untuk menyediakan cakupan pada tempat yang sulit dijangkau, serta mendukung sejumlah besar throughput rendah, perangkat biaya yang sangat rendah, dengan konsumsi daya perangkat rendah.
Sementara itu, Patrick Zhang, president of the marketing & solutions department, mengungkapkan bahwa fokus mereka saat ini pada IOT dan penekanan pada konsumsi daya rendah dan API terbuka. Zhang menggambarkan NB-IOT sebagai “jaringan selular untuk hal-hal besar,” menampilkan sensor dengan baterai sepuluh tahun dan respon cepat “pada tingkat latency mencapai 1ms.”
Zhang juga menjelaskan pendekatan hardware perusahaannya untuk IOT termasuk perangkat multi-purpose yang ditujukan untuk konsumen dan bisnis.
Pada ajang yang sama, Huawei juga menjelaskan tentang R & D mereka. Perusahaan biasanya berinvestasi sekitar 10% dari pendapatan mereka untuk R & D, dan mereka mempekerjakan 5.700 insinyur di India, terutama untuk R & D. Pihak Huawei juga mengatakan bahwa tingkat lokalisasi untuk 176.000 karyawan Huawei keseluruhan adalah 72%.
Perwakilan Huawei juga menambahkan bahwa salah satu strategi perusahaan nya adalah meningkatkan kesadaran akan Brand mereka. “Membangun merek kami & saluran bukanlah strategi jangka pendek. Hal ini membutuhkan waktu dan usaha” ujar Joy Tan, President of Corporate Communications Huawei
Dia menambahkan bahwa di Indonesia adalah salah satu “pasar utama” perusahaan. Bukan hanya itu, ia juga menyebut bahwa seluruh pasar Asia Tenggara saat ini berkembang pesat. “Kami menggunakan posisi premium-merek kami untuk membantu mendorong sektor pasar lainnya,” kata Tan.
Namun, jika melihat beberapa waktu kebelakang. Ketika banyak karyawan asing Huawei di Indonesia, rasanya hal ini merupakan sebuah ironis dengan pasar di Indonesia sangat besar bagi vendor asal Cina ini.