Telko.id – Huawei dikabarkan akan mengakuisisi 9% saham Bakrie Telecom sebagai bagian dari prosedur pembayaran utang.
Menurut Telecomasia, seperti dilansir dari Dealstreetasia, Selasa (3/5). operator CDMA yang sedang berjuang ini telah mendapatkan persetujuan dari pemegang saham untuk menerbitkan obligasi konvertibel senilai 56% dari saham di perusahaan, yang kemudian akan dibagi ke 50 krediturnya.
Obligasi konvertibel tersebut bernilai sekitar Rp7 triliun atau setara US$530.5 juta, dengan harga per sahamnya Rp200, empat kali lebih tinggi dari harga perdagangan perusahaan saat ini.
Sebagai pemberi pinjaman terbesar Bakrie, Huawei akan menerima obligasi sebesar 9% dari saham Bakrie Telecom. operator menara telekomunikasi independen Indonesia Protelindo dan SUPR akan menerima saham senilai masing-masing 7% dan 6,8%.
Sebelumnya, dalam RUPSLB yang berlangsung pekan lalu, Bakrie Telecom telah menyetujui pengangkatan direktur baru perusahaan, yakni Mark Robson dan Andi Pravidia.
Dalam RUPSLB tersebut perusahaan juga menyetujui untuk melakukan penerbitan saham baru di harga Rp200 melalui Obligasi Wajib Konversi (OWK) dengan mekanisme Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMTHMETD). Hasil dari penerbitan saham tersebut digunakan untuk pembayaran utang sebesar Rp7,6 triliun. Hal ini merupakan implementasi Perjanjian Perdamaian antara BTEL dan para krediturnya yang disepakati pada tanggal 8 Desember 2014 lalu.