Telko.id – Mungkin belum banyak konsumen Indonesia yang mendengar merek Hisense. Padahal, produk Hisence ini sudah cukup lama melanglang buana di pasar smartphone Indonesia. Hanya saja, memang tidak langsung menggunakan merek sendiri, melainkan menggunakan merek Andomax milik Smartfren. Sejak, Smartfren memutuskan untuk kerjasama dengan Open Handset Market, Hisense pun melakukan strategi lain dengan masuk ke pasar dengan nama sendiri.
Langkah ini, tentu bukan persoalan mudah karena persaingan di pasar smartphone ini sangat complex. Bukan hanya bersaing dengan merek global atau merek lokal saja, tetapi juga dengan smartphone refurbish dan ilegal atau black market.
Hal ini juga diakui oleh Stanley Wijaya, Sales Director Hisense International Indonesia. “Persaingan di pasar smartphone memang berat, itu sebabnya, pada 2016 ini kami akan fokus untuk memperkenalkan teknologi Hisense pada konsumen. Termasuk juga memperkuat channel distribusi. Baru pada 2017 kami bisa menentukan target selanjutnya, terutama untuk masalah angka penjualan”.
Itu sebabnya, Hisense juga membutuhkan dukungan dari operator agar bisnisnya di Indonesia bisa berjalan mulus dan dapat diterima oleh masyarakat Indonesia. “Apalagi, jika Indonesia akan membangun ekosistem 4G dengan mendorong konsumen untuk migrasi dari 2G/3G ke 4G. Lalu, di dorong dengan smartphone dibawah Rp.1 juta. Harus ada dorongan dari operator,” ujar Stanley berharap.
Namun, seperti apa dukungan yang dibutuhkan, Stanley tidak memperjelas. Bisa jadi, yang diharapkan adalah pembelian dalam partai besar dari operator, seperti yang dilakukan oleh Smartfren pada Hisense.
Soalnya, secara strategi bisnis, Hisense saat ini belum mensasar segmen low end. Yang di sasar adalah mid dan high end. Itu sebabnya, harga jual dari produk-produk nya masih berada diatas Rp.l.3 juta hingga Rp.4.2 jutaan. Seperti yang baru saja diluncurkan di Indonesia Cellular Show 2016 yakni Hisense Kingkong II, Hisense Pureshot Plus 2 dana Hisense F20.
Stanley juga menambahkan bahwa, Hisense sangat serius berbisnis di Indonesia karena bukan sekedar produk smartphone saja yang akan di bawa ke Indonesia, tetapi juga TV, lemari es, mesin cuci dan produk lainnya yang memang sudah diproduksi oleh Hisense dan dipasarkan ke beberapa negara. (Icha)