spot_img
Latest Phone

Huawei Watch D2, Bisa Pantau Tekanan Darah 24 Jam

Telko.id - Huawei resmi menghadirkan Huawei Watch D2 di...

Yuk Bikin Galaxy Z Flip6 Jadi Stand Out dengan Flipsuit Case

Telko.id - Huawei resmi memperkenalkan Huawei MatePad Pro 12.2-inch,...

Oppo Pad Air2

Oppo Reno11 Pro (China)

Tecno Spark 20

ARTIKEL TERKAIT

Ericsson Meluncurkan Paket Network Services Plus Massive IoT

Telko.id – Saat Internet Of Things atau IoT booming, maka dibutuhkan solusi untuk dapat menangani perangkat dengan lebih mudah dan efisien. Ericsson yang merupakan salah satu perusahaan IT yang memiliki pengalaman sudah menyediakan solusi untuk mengatasinya.

Solusi yang ditawarkan adalah kemampuannya untuk menangani perangkat IoT yang tersebar keberadaannya dan mengoperasikan secara efisien dalam jaringan LTE. Dimana, software cellular IoT dan IoT Accelerator berada dalam satu set.
Solusi yang ditawarkan tersebut sudah mengakomodir teknologi Cat-M1 (juga disebut LTE-M) dan Narrow Band IoT (NB-IoT), layanan ini mencakup desain dan optimalisasi jaringan IoT, penerapan, operasi dan manajemen, dan didukung layanan baru lainnya yang diperluas.

“Langkah ini Kami melakukan untuk mengantisipasi perangkat IoT yang akan melampaui jumlah ponsel sebagai perangkat yang saling terhubung terbesar sejak tahun 2018 dan, menurut Laporan Mobilitas terbaru Ericsson, akan ada 18 miliar perangkat IoT yang terhubung pada tahun 2022. Serapan besar ini memerlukan pendekatan yang berbeda terhadap perencanaan jaringan, desain, pengoperasian dan kapabilitas nya dibandingkan dengan jaringan mobile broadband yang tradisional, “kata Peter Laurin, Head of Business Area Managed Services Ericsson.

Ericsson juga memperkenalkan perangkat lunak IoT dengan fitur baru, seperti dukungan Voice over LTE (VoLTE) untuk Cat-M1.

Fitur baru ini akan memungkinkan operator untuk mengeksplorasi kasus penggunaan baru yang dapat menguntungkan karena perangkat IoT sudah mendukung layanan suara. Hal tersebut membuka peluang untuk memperluas layanan perusahaan ke berbagai bidang seperti security alarm panels, remote first-aid kits, wearables, digital locks, disposable security garments, dan jenis aplikasi dan layanan IoT lainnya.

Desain dan optimalisasi jaringan pada era IoT ini akan berbeda dengan yang konvensional. Pasalnya, jaringan IoT lebih heterogen dan memiliki beragam kasus penggunaan dengan berbagai kebutuhan sehingga memerlukan pendekatan yang berbeda terhadap perencanaan dan perancangan jaringan.

Untuk mendukung hal ini, Ericsson memperkenalkan scenario assessment, network modelling, design development, dan developmental appraisal untuk jaringan IoT yang lebih massive.

Dari sisi pengoperasian dan pengelolaan jaringan, dibutuhkan pendekatan yang disesuaikan dengan manajemen dan pengoperasian jaringan operator. Untuk itu, Ericsson memperkenalkan automated machine learning pada Network Operations Centers (NOCs).

Alat ini akan membantu operator mengelola biaya pengiriman dan melakukan pendekatan proaktif terhadap manajemen event dan incident. Dalam sebuah percobaan, 80 persen dari semua insiden diidentifikasi dengan machine learning tanpa ada intervensi manusia – dan akar permasalahannya diidentifikasi dengan benar pada 77 persen kasus.

“Machine learning dan artificial intelligence bukan hanya kata kunci, tapi juga alat vital dan menarik yang digunakan oleh Ericsson dalam jaringan untuk membantu operator mengelola banyak perangkat baru yang akan mereka butuhkan di masa depan,” kata Jamie Moss, analis utama Consumer Technology dan IoT Ovum. (Icha)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

spot_img

ARTIKEL TERBARU