Telko.id – Saat ini banyak perusahaan yang berupaya untuk masuk ke dunia digital. Namun, ancaman di dunia digital ini juga tinggi sehingga perlu berbagai keamanan infrastruktur yang mumpuni agar tidak terjadi pencurian data. Sayangnya, ancaman yang dihadapi ini membutuhkan juga sumber daya manusia yang berbakat dan ternyata jumlah nya semakin langka.
Fortiner, sebagai perusahaan yang bergerak dalam bidang cybersecurity tergerak untuk melakukan investasi pada calon professional keamanan IT untuk membantu mengatasi kesenjangan keterampilan cybersecurity tersebut. Itu sebabnya, Fortinet membuka programnya yang disebut Network Security Expert (ahli keamanan jaringan) kepada masyarakat untuk meningkatkan akses terhadap sumber daya pendidikan dan menciptakan peluang baru untuk professional keamanan TI di masa kini dan masa depan, yang memiliki keterampilan yang akan sangat penting untuk memastikan pertumbuhan ekonomi digital.
Harapannya, kesenjangan keterampilan cybersecurity dapat dipersempit sehingga para perusahaan dapat mengisi posisi-posisi yang diperlukan untuk melindungi karyawan, data, investasi, dan profit mereka dari risiko serangan cyber yang semakin bertambah. Dengan demikian, kekurangan yang luar biasa pada jumlah profesional dengan keterampilan cybersecurity sebagaimana dibutuhkan untuk memerangi volume dan kerumitan ancaman yang terus bertambah luas di masa kini dapat terpenuhi.
“Sebagai pemimpin industri, Fortinet percaya bahwa tanggung jawab kami untuk membantu perkembangan dan keberkelanjutan dari pendidikan cybersecurity talent dan mengurangi kesenjangan antara kebutuhan dan keahlian (skills gap) cybersecurity,” kata Ken Xie, Pendiri, Ketua Dewan dan Chief Executive Officer di Fortinet.
Dalam program ini, Fortinet akan memberikan akses universal secara luas dan gratis terhadap program pelatihan dan sertifikasi ahli keamanan jaringan (Network Security Expert, NSE) bagi umum. Hal ini merupakan langkah besar bagi Fortinet karena melibatkan generasi baru calon tenaga professional di bidang cybersecurity dengan menyediakan jalan untuk memperoleh keterampilan yang sangat diinginkan dan menguntungkan di bidang keamanan TI.
Mulai hari ini (27/3), Fortinet akan menawarkan kursus tingkat 1 dari program NSE kepada masyarakat umum. Fortinet akan melanjutkan upaya tersebut dengan tingkat 2 dan 3 dari program NSE di di kuartal kedua tahun 2017.
NSE sendiri sudah diluncurkan sejak tahun 2015 dan menjadi standar industri dalam pelatihan dan sertifikasi cybersecurity yang mendorong pendidikan professional keamanan TI di seluruh dunia. Dalam kurikulumnya, NSE ini memanfaatkan kurikulum multi-tingkat yang dimulai dari fundamental cybersecurity dan konteks keseluruhan, dan terus berlanjut hingga strategi implementasi keamanan termutakhir dan konsep-konsep teknis. Rancangan program ini telah menghasilkan lebih dari 50,000 penerima sertifikasi NSE dari Fortinet secara global.
Permintaan masyarakat untuk program NSE Fortinet juga mendorong pendirian Akademi Keamanan Jaringan dari Fortinet untuk lembaga-lembaga pendidikan negeri, dasar (SD) dan tinggi. Lembaga-lembaga ini bermitra dengan Fortinet dan memanfaatkan kurikulum NSE untuk mengembangkan kursus cybersecurity yang saat ini ditawarkan di sekolah di 46 negara-negara yang unik.
Tingkat 1 dari Program NSE meliputi dasar keamanan jaringan dan memaparkan konteks historis dari cybersecurity market Tingkat 2 dari Program NSE menjelaskan solusi-solusi utama keamanan yang digunakan untuk menanggapi tantangan yang diuraikan dalam tingkat 1 dari Program NSE. Kemudian Tingkat 2 dari Program NSE memberikan pemahaman lebih mendalam mengenai kemampuan dan produk keamanan termutakhir yang digunakan untuk bertahan terhadap ancaman dan vektor serangan tertentu. (Icha)