Telko.id – Setelah beberapa waktu lalu timbul kasus pelecehan seksual yang dilakukan oleh salah seorang armada Go-Jek terhadap pelanggannya, kini oknum ojek online yang berkantor di bilangan Kemang, Jakarta Selatan ini kembali berulah.
Adalah IF (33), orang yang kali ini menjadi korban atas ‘kenakalan’ oknum Go-Jek. Ida yang biasanya memanfaatkan layanan Go-Jek, baik sebagai alat transportasi maupun pengiriman barang (via Go-Send) berniat mengirimkan barang berupa smartphone Lenovo Vibe K5 Plus kepada rekannya di wilayah Condet, Jakarta Timur.
Namun nahas, sudah 6 jam sejak ia memanfaatkan layanan ini, barang tersebut belum juga sampai ke tangan penerima. Padahal jarak dari lokasi penjemputan barang ke lokasi penerima tidak terlalu jauh, yakni sekitar 8 KM, dari kawasan Lubang Buaya, Jakarta Timur.
“Jam 10.28 wib order Go-jek via Go-Send untuk kirim barang, berupa handphone, ke Cililitan dari Jalan Kramat Lubang Buaya. Sekitar pukul 10.30, driver Go-Jek bernama Efendi sampai ke lokasi, setelah sebelumnya sempat mengirim sms lewat nomor berbeda,” kata IF.
SMS tersebut, jelas IF, berbunyi permintaan untuk menunggu, sambil mengatakan bahwa Ia (sang driver Go-Jek), sedang dalam perjalanan.
“Dia sms, Siang … Dgn E (inisial) dari GO-Jek, di tunggu ya kak saya otw ke lokasi. Di sms yang keterima, tertulis waktu menunjukkan pukul 10:29 AM.”
Tidak lama kemudian, sang driver pun berangkat setelah sebelumnya memasukkan handphone yang dibungkus amplop coklat dan diletakkan di dalam tas bahan itu ke dalam bagasi motor. Saat itu, Ibu dari korban (IF) sempat mencatat nomor polisi dari motor si driver, yakni B31XX KJR.
Keanehan mulai terjadi sekitar 10 menit setelah keberangkatan. IF yang mencoba membuka kembali aplikasi Go-Jek, mendapati bahwa GPS si driver tidak bergerak dari tempat awal. Dan estimasi waktu barang itu tiba di tempat tujuan tetap sama seperti semula, 30 menit.
“Saya coba cek keberadaan Go-Jek agak bingung. Kok gpsnya ga jalan? Estimasi waktu tetep sama, 30 menit. Padahal itungannya dia sudah berjalan sekitar 10 menitan. Akhirnya saya minta si penerima barang untuk cek. Jam di aplikasi ‘WhatsApp’ menunjukkan pukul 10.40, pas saya kasih nomer lain si oknum Go-Jek itu ke penerima,” lanjut IF.
Pada pukul 11.11 WIB, si penerima barang mencoba menghubungi oknum Go-Jek yang dimaksud melalui pesan singkat dan driver tersebut menjawab dengan mengatakan bahwa Ia masih di jalan.
Sekitar pukul 11.25 wib, IF pun mencoba menghubungi oknum Go-Jek berinisial E tadi dan mendapat jawaban bahwa E berada di wilayah Cileungsi.
“11.25, gantian saya yang coba SMS. Si Go-Jek bilang, ini baru masuk cilengsi mba macet bgt mba. Cilengsi? Cililitan x, balas saya. Karena jelas-jelas pas mau jalan dia nanya, patokannya apa, dan saya bilang masuk nya dari PGC, arah masjid Al Hawi. Dia manggut, jadi saya asumsikan tau donk. Jadi Cilengsi saya anggap sebagai jawaban dia yang salah ngetik,” tambah Ida.
Pukul 11.45, Ida mencoba menghubungi Customer Service Go-Jek untuk melacak posisi driver. Namun, pihak Go-Jek menemui kendala serupa. Tidak bisa melacak keberadaan Efendi. Kedua nomor yang tercatat tidak aktif.
Ketika kembali dihubungi oleh korban, pihak Go-Jek juga mengatakan bahwa handphone-nya yang sudah lebih dari 8 jam di tangan Efendi itu tidak bisa diasumsikan hilang, karena masih dalam penanganan mereka. “Mereka bilang masih dicari, terus disuruh sabar nunggu. Sementara mengenai barangnya sendiri mereka bilang ngga mungkin ilang, karena semua driver ada datanya, jadi pasti bisa dilaacak dan ditemukan.”
Hingga berita ini diturunkan, IF mengaku masih diminta menunggu oleh pihak Go-Jek, namun tidak diberi kepastian sampai kapan.
Tim Telko.id mencoba mengklarifikasi kabar ini kepada pihak Go-Jek, namun belum mendapat jawaban.